AURAMA’ Satu

AURAMA’ Satu

Oleh  : Muh Tahri Tahir

HARIAN.NEWS – Baru saja kita saksikan pengundian no urut  pasangan calon kepala daerah seluruh  Indonesia yang dilaksanakan kemarin, 23 September, yang merupakan salah satu prasyarat untuk menentukan nomor urut dalam lembar kertas suara nantinya, maupun saat melakukan sosialisasi dan kampanye.

Tentu, setiap calon telah mempersiapkan alternatif nomor urut  yang diperoleh dengan berbagai narasi untuk menjelaskan kepada publik akan nomor itu. Semuanya bagus, beralasan dan rasionil. Khusus di Kabupaten Gowa yang hanya ada dua pasang calon  menjadi sesuatu yang mudah dan murah dalam soal biaya pencetakan  alat peraga. Khususnya saat pencabutan no urut itu. Dengan hanya dua pasangan yang lolos, maka hanya ada dua kemungkinan mendapatkan no urut yang diperoleh. Kita sudah sama tahu, bahwa Amir Uskara dan Irmawati Haeruddin mendapatkan nomor urut 1.

No 1 (satu) ini adalah nomor yang paling banyak alternatif narasinya yang bisa dibuatkan. Maka, tak heran jika kemudian angka 1 merupakan pembuka dari semua perhitungan yang bernilai. Sebagaimana kita tahu, semua deretan angka harus di mulai angka 1. Karena substansi angka 1 punya nilai. Sementara angka nol  tidak bernilai jika dia berdiri sendiri.

Oleh  karenanya, nomor satu, angka 1 atau  nominal satu, memiliki makna yang terbaik, terunggul dan tercepat. Semua lomba yang dilakukan di muka bumi ini,  nomor satu pasti yang terdepan dan teratas. Sehingga, apapun narasinya  bagi angka angka sesudahnya merupakan kilas balik dari angka satu itu. Bahkan, ketika kita bicara soal kepemimpinan, maka yang namanya pemimpin itu hanya satu.

Ibarat matahari, tidak pernah ada matahari lain. Yang ada hanya satu dan satu satunya yang terbit dan terbenam yaitu matahari. Kala kita berada dalam satu organisasi, apapun misi dan tujuan organisasi itu, maka pemimpinnya hanya satu. Lainnya hanya membantu pemimpin dalam melaksanakan  tugas tugasnya yang telah dibagi dan tentukan. Terlebih jika kita  berbicara tentang agama, khususnya Islam yang bertauhidkan hanya kepada Allah. Tidak ada sembahan lainnya. Pengabdian itu hanya kepada Allah semata.

Etika AURAMA’

Yang terpenting dari nomor urut itu adalah soal etika. Ini menjadi sesuatu krusial harus diketengahkan dan menjadi pedoman bagi terlaksananya sebuah kontestasi politik yang memiliki nilai tinggi. Betapa tidak, salah satu permasalahan yang kita hadapi saat ini adalah soal etika. Kepemerintahan kita sejak Indonesia merdeka belum memiliki undang undang yang terkait dengan etika tersebut.

Bahwa etika sangat penting dipunyai  oleh seorang pemimpin, terlebih pemimpin yang dipilih melalui suatu proses demokrasi. Proses demokrasi itu salah satu wujudnya adalah pemilihan kepala daerah. Sehingga, patut untuk dikedepankan  oleh AURAMA ini soal etika. Seperti kita tahu, bahwa kepribadian Amir Uskara yang santun, pembawaan diri yang selalu tawadhu serta pemahaman tentang pemerintahannya cukup mumpuni  dan berupaya untuk berperilaku baik kepada semua orang merupakan pilar dari etika.

Karenanya, demokrasi itu selalu menjunjung tinggi etika. Demokrasi hanya bisa kuat dan menjadi fondasi dalam tatanan bernegara dan berbangsa  ketika dibingkai oleh etika. Demikian pula pada diri Irmawati yang selalu berupaya memberi uraian sekecil mungkin agar orang yang mendengarkannya tahu dan mengerti apa yang dimaksudkan. Kemampuan komunikasi yang dipunyai AU maupun Irma adalah contoh yang cukup baik bagaimana pemimpin itu dapat memerankan diri secara baik di tengah tengah rakyatnya.

Tidak ada arogansi verbal maupun  perkataan yang senantiasa menyejukkan jiwa siapa pun yang mendengarkannya. Bahwa untuk mencapai tujuan dalam memimpin pemerintahan banyak ditentukan oleh kompetensi diri yang memadai tentang makna kehadirannya dalam pemerintahan. Tidak ada kata coba coba dalam membangun  tatanan pemerintahan yang baik. Namun, harus memiliki kapital ilmu yang cukup sehingga bisa menyusun perencanaan atas suatu kebijakan maupun program yang akan diambil dan dijalankannya .

InSyaa Allaah  AURAMA’

Setiap kompetisi, dengan siapapun kita hadapi dalam pertandingan, pasti hanya ada satu yang menang. Kemenangan tidak dimaknai mendominasi atas lainnya, tetapi lebih pada pemahaman bahwa rakyat lebih banyak menaruh harapan kepada pasangan calon yang memiliki kemampuan untuk membawa rakyat lebih sejahtera. Untuk itu AURAMA’ akan menerjemahkan visi dan misi nya dalam pelbagai kebijakan, program dan kegiatan yang bertumpu pada upaya mewujudkan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat serta pelayanan terbaik, terukur, terjangkau kepada rakyat dalam mendapatkan pelayanan dasar yang wajib disediakan oleh pemerintah. Amir Usakara punya komitmen untuk membawakan dirinya dalam pemerintahan untuk rakyat. Bukan untuk kepentingan pribadi. AU tidak lagi mengutamanakan kepentingan keluarga dalam meniti kehidupan ini. Semata mata hanya ingin mengabdi kepada rakyat. Kalau selama ini sebagai anggota legislatif hanya bisa menyuarakan apa yang menjadi kepentingan dan kebutuhan rakyat, maka itu belumlah maksimal. Ketika, oleh rakyat, diberikan amanah untuk memimpin rakyat di Kabupaten Gowa ini, berusaha maksimal untuk memfasilitasi apa yang dibutuhkan dan menjadi kepentingan rakyat.

Menjadikan Kabupaten Gowa lebih maju adalah suatu keniscayaan dan terutama bagaimana mengelola sumber saya yang dipunyai  Gowa ini untuk membuat daerah jauh lebih baik dan punya daya saing serta keunggulan  komparatif dengan daerah lainnya bukan hanya di Sulawesi Selatan  tapi Indonesia secara nasional. Gowa punya beragam  sumber saya yang selama ini belum dikelola secara maksimal. Gowa memiliki geografis yang luar biasa, jikalau saja pemerintah mampu membuat kebijakan serta memfasilitasi  masuknya investasi. Gowa punya harapan. Harapan itu yang akan diwujudkan oleh Amir Uskara bersama Irma Haeruddin. Semoga.

*Penulis, Relawan AURAMA

Baca berita lainnya Harian.news di Google News