Berkah Iduladha, Penjual Koran Bekas Banjir Cuan di Lapangan Karebosi

HARIAN.NEWS, MAKASSAR – Ratusan umat muslim di Kota Makassar, memadati Lapangan Karebosi, pada Senin (17/6/2024) untuk melaksanakan sholat Idul Adha. Hal itu ternyata membawa berkah tersendiri bagi segilintir orang, yang mengadu nasib termasuk penjual koran bekas.
Sekitar pukul 05.30 penjual koran bekas Rizal (33) telah berada di jalan Ahmad Yani depan pintu masuk Lapangan Karebosi kota Makassar.
Mengenakan baju koko abu-abu, dengan motif batik coklat, celana jeans dan peci hitam, Ia menjajakan koran bekas miliknya kepada warga yang datang melakukan salat Idul Adha 1445 Hijriah 2024.
“Pak koran, Bu koran Bu,” Kata Rizal sambil menyodorkan koran bekas jualannya.
Sambil ditimang sebagian koran, dan sisanya ditaruh di motor dikantongi tas plastik merah.
Rizal bercerita, Ia mulai menjual koran bekas sejak 2003 silam, setelahnya setiap Idulfitri dan Idul Adha tidak pernah absen untuk menjual koran bekas yang digunakan untuk alas salat.
“Sudah lumayan lama, 2003 selalu di disini sejak itu, Idul fitri sama Idul Adha, lumayan tambah tambah,” ujarnya sambil sesekali menawarkan korannya.
Kata Rizal, koran yang Ia jual berasal dari koran bekas miliknya dan membeli di Pasar dengan harga Rp12.000 ribu perkilogram.
“Saya kan biasa beli koran itu biasa saya simpan, ada juga dari tetangga, sama sama beli ditimbang-timbang,” jelasnya.
Rizal mengatakan, Ia membeli koran bekas sebanyak 7 kilogram, yang kemudian dijual dengan harga Rp2000 untuk satu koran, dan jika membeli tiga koran bekas dijual Rp5000.
Meski hanya setahun dua kali, namun hasil penjualan koran bekas cukup membantu dirinya, katanya keuntungan yang Ia raup lumayan berkisar Rp200.000 hingga Rp300.000.
“Saya beli koran 7 kilogram itu Rp84.000 kalau habis semua, total itu ada Rp200.000 sampai Rp300.000, itu kalau habis semua,” Rizal merincikan.
Saat ini kata Rizal, tak cukup ramai seperti tahun tahun sebelumnya, pasalnya jumlah penjual koran bekas kian menjamur, apalagi umat muslim yang datang di Lapangan Karebosi, lebih banyak membawa sendiri alas salatnya.
“Sudah berkurang, banyak pesaing tidak mirip dulu cuma berapa orang, apalagi sekarang kan orang-orang lebih pilih bawa tikar sendiri dari rumah, jadi tambah kurang pelanggan,” tandasnya.
(NURSINTA)
Baca berita lainnya Harian.news di Google News