Bertabur Srikandi di Pilkada Sulsel

HARIAN.NEWS, MAKASSAR – Pemilihan kepala daerah (Pilkada) yang digelar serentak sudah di depan mata. Tinggal menghitung hari, Pilkada memasuki tahap pendaftaran bakal calon Pilgub dan 24 Kepala Daerah se-Sulsel pada 27 hingga 29 Agustus 2024.
Berebut usungan partai politik (Parpol) di antara para pesaing figur semakin memanas di panggung politik, menjelang pendaftaran.
Para figur mulai berani unjuk diri menuju kontestasi lima tahun sekali itu, begitupun dengan sosok perempuan yang kian eksis di Pilkada serentak 2024.
Jika melihat dari kacamata makro, figur perempuan ternyata bertaburan pada Pilkada kali ini. Setidaknya hingga hari ini, harian.news merangkum ada 15 figur perempuan yang memastikan diri bakal ikut menjajal peruntungan di pesta demokrasi kali ini.
Provinsi Sulsel
Srikandi-srikandi politik tersebut di antaranya, calon Wakil Gubernur Sulsel Fatmawati Rusdi (Istri dari Rusdi Masse) yang berpasangan dengan Andi Sudirman Sulaiman (ASS), perempuan tunggal dalam Pilgub usungan Nasdem.
Kota Makassar
Berlanjut ke Pilkada tingkat Kota Makassar yang kian memanas, diikuti oleh tiga sosok perempuan yang memiliki basis suara besar. Tagline melanjutkan perjuangan, Istri Wali Kota Makassar dua periode Mohammad Ramdhan Pomanto, yaitu Indira Yusuf Ismail mengikuti jejak suaminya bertarung di Pilwalkot Makassar, diusung oleh tiga partai besar PPP, PKB dan PDIP.
yang kedua adalah Anggota DPRD Sulsel, Rizki Mulfiati Luthfi. Srikandi NasDem ini berpaket dengan Andi Seto Asapa (ASA), yang juga telah mengantingi dukungan 3 partai, yaitu Gerindra, NasDem dan PSI.
Tak sampai di situ, Pilwalkot Makassar semakin menarik, pasalnya istri mantan Wali Kota Makassar Ilham Arief Sirajuddin, anggota DPR RI dua periode Aliyah Mustika juga maju berpasangan dengan politisi Golkar Munafri Arifuddin. Perempuan yang dikenal dengan jargon ‘jangan main-main’ ini berhasil mendapatkan rekomendasi Demokrat, Golkar dan Perindo.
Kabupaten Barru
Di Kabupaten Barru, setidaknya 2 figur perempuan memantapkan diri sebagai 01, di antaranya Ketua DPRD Sulsel Andi Ina Kartika Sari yang diusung Golkar, Demokrat, PKS dan PKB.
Andi Ina memiliki lawan yang tak kalah kuat dengan basis suaranya, yaitu Ketua PKK Kabupaten Barru anak Suardi Saleh, dr Ulfah Nurul Huda Suardi.
Kota Palopo
Pilwalkot Palopo juga kian menarik, tiga figur perempuan ikut icip arena Pilkada 2024.
Sosok pertama yang muncul adalah salah satu kader terbaik Golkar Nurhaenih, dipinang Farid Kasim Judas menjadi Wakil Wali Kota Palopo.
Figur kedua, istri mantan Bupati Kabupaten Luwu dua periode, Andi Mudzakkar politisi Gerindra Andi Tenri Karta, tercatat sebagai caleg Gerindra DPRD Sulsel di Pemilu 2024.
Dan yang ketiga adalah yang selalu menjadi perhatian masyarakat, Pengusaha dan owner skincare Putri Dakka berpaket dengan Haidir Basir. Duet ini diusung koalisi PDIP hingga PAN, bahkan dikabarkan partai nonkursi, PPP juga akan ikut bergabung memberikan dukungan.
Kabupaten Pinrang
Selanjutnya, Pilkada Kabupaten Pinrang politisi perempuan, Andi Hastri dipinang oleh Usman Marham, menjadi satu-satunya perempuan yang masuk dalam arena Pilkada 2024.
Kabupaten Sinjai
Sementara itu, di Kabupaten yang dikenal dengan sebutan Panrita Kitta juga tidak kekurangan figur perempuan dalam berpolitik, Calon Wakil Bupati Sinjai Andi Kartini berhasil mengantongi izin Golkar untuk melenggang bebas dalam pertarungan Sinjai bersama Muzakkir.
Kota Parepare
Pilwalkot Parepare pun tidak ketinggalan figur perempuan, istri Ketua Golkar Sulsel Taufan Pawe yang juga mantan Wali Kota Parepare dua periode ini, Erna Rasyid Taufan, turun ke ring sebagai 01 di Pilkada 2024 mengantikan posisi suaminya yang telah meninggal kursi pimpinan di Parepare.
Kabupaten Sidrap
Sosok politikus perempuan juga hadir di Sidrap. Nur Kanaah, seorang birokrat dan aktivis perempuan yang dipinang Syahar untuk mendampinginya dalam kontestasi lima tahunan sekali di Kabupaten Sidrap. Meski terbilang baru, pengalaman birokrasi Nur Kanaah cukup panjang dan dipercaya memiliki elektoral sangat baik di Sidrap.
Kabupaten Gowa
Dan yang teranyar dan cukup menghebohkan peta politik Gowa adalah hadirnya Sitti Husniah Talenrang di posisi 01 mendampingi calon kandidat kuat di Pilkada Gowa yaitu Darmawangsyah Muin atau DM.
Adik dari Kepala Badan Pemelihara Keamanan Polri Komjen Fadil Imran ini digadang-gadang menjadi perempuan tunggal bertarung di Pilkada Gowa, setelah menerima rekomendasi dari DPP Gerindra.\
Kabupaten Maros
Pilkada Maros, diikuti oleh kandidat petahana Suhartina Bohari yang berpaket dengan Chaidir Syam.
Melihat fenomena jumlah perempuan semakin bertambah di Pilkada serentak 2024, Aktivis Perempuan Lusia Palulungan menilai bahwa peran perempuan sudah masuk dalam berbagai bidang, baik politik, ekonomi, kewirausahaan, pendidikan, maupun keluarga.
“Apalagi di Pilkada 2024, sedikitnya belasan perempuan akan mencalonkan diri, mulai dari Pilgub hingga calon wali kota dan bupati atau di posisi wakil,” jelasnya.
Kata Lusia, perempuan telah diberi ruang untuk berpartisipasi dalam bidang politik, terutama dengan adanya kuota pencalonan perempuan minimal 30 persen.
Saat ini, Lusia melihat figur perempuan yang memiliki potensi baik materi dan finansial yang cukup untuk ikut andil dalam politik.
“Tentu bukan sekadar maju bertarung di Pilkada atau sekadar memenuhi kuota 30 persen. Tapi, dengan tekad dan kemampuan diri serta bersungguh-sungguh untuk menjadi pemenang Pilkada 2024,” paparnya.
Sementara itu, Pengamat Politik Nurfadillah Mappaselleng mengamini hal tersebut.
Menurutnya, stigma perempuan melengkapi paket pada Politik tergerus dengan fenomena munculnya figur potensial yang mengambil bagian dalam pertarungan Pilkada serentak di Sulsel pada 24 November mendatang.
“Saya melihat animo berpolitik, gairah berpolitik perempuan Sulsel ini menanjak, bahwa mereka sadar bahwa hak politik perempuan itu harus ditingkatkan, terbukti dengan ikut sertanya perempuan, kalau dilihat Pemilu kemarin masih kurang, sekarang mereka juga semakin berminat menjadi politikus,” jelas Wakil Rektor (Warek) 3 UMI ini.
Fadillah juga menilai, figur perempuan pada Pilkada 2024 jauh lebih siap bertarung, hal tersebut dilihat dari perjalanan karir sebelum dilirik calon pasangannya.
Beberapa figur yang muncul, ada seorang kader parpol terbaik, ada juga yang pernah menjadi wakil bupati, seorang birokrat hingga aktivis perempuan dan terbiasa dengan kerja-kerja pemerintahan.
“Mereka (perempuan) berada pada jajaran sekarang (kesetaraan berpolitik) mereka juga memperlihatkan prestasi yang tidak main-main, yang mereka utamakan ketika menjadi seorang bupati perempuan,” terangnya.
Ia menambahkan, gender sebagai perempuan tidak menjadi kelemahan saat berada di arena Pilkada 2024, justru dengan kemampuan, pengalaman, pengetahuan dan strategi politik perempuan yang semakin baik, kandidat calon akan lebih mudah menarik pemilih perempuan yang memiliki basis suara besar.
“Jadi ini akan menjadi kekuatan yang cukup besar untuk meraih suara dari kalangan perempuan,” tegasnya.
Yang menjadi perhatian adalah, lanjut Fadillah, masyarakat khususnya perempuan Sulsel harus menjadi pemilih yang cerdas pada Pilkada 2024, tidak boleh terperangkap terhadap stigma lama melihat perempuan sebagai pelengkap dalam politik.
“Sekarang tinggal pemilih menjadi pemilih cerdas atau mengikuti stegma lama, melihat perempuan yang bertarung di Pilkada sebagai pelengkap, atau figur perempuan di Pilkada adalah pencapaian luar biasa ditahun 2024,” tandasnya.
Penulis: Nursinta
Baca berita lainnya Harian.news di Google News