Besok, Empat Paslon Pilwalkot Makassar Adu Visi Misi

HARIAN.NEWS, MAKASSAR – Debat kandidat Pemilihan Wali Kota (Pilwalkot) Makassar akan digelar besok, 25 Oktober 2024 di Hotel Dalton Makassar, ada empat pasangan calon (Paslon) yang siap beradu visi dan misi.
Keempatnya yakni, nomor urut 1 Munafri Arifuddin-Aliyah Mustika Ilham (Mulia), nomor urut 2 Andi Seto Asapa-Rezki Mulfiati Lutfi (Sehati), nomor urut 3 Indira Yusuf Ismail-Ilham Ari Fauzi (Inimi) dan nomor urut 4 Amri Arsyid-Abd Rahman Bando (Aman).
Ketua KPU Makassar M Yasir Arafat mengatakan, acara yang berlangsung di Hotel Dalton ini akan disiarkan secara langsung oleh salah satu stasiun TV. Debat yang akan dimulai pukul 13.00 hingga 16.00 WITA.
Acara ini diperkirakan akan berlangsung selama tiga jam atau sekitar 180 menit, dengan persiapan dimulai sejak pukul 10.00 Wita.
“Pemilihan waktu siang hari dilakukan dengan pertimbangan agar acara dapat berjalan lebih kondusif, mengingat kondisi malam di Makassar bisa membatasi kenyamanan peserta dan penonton,” ujarnya, Jumat (25/10/2024).
Tema besar yang akan diusung dalam debat perdana kali ini adalah “Peningkatan Kesejahteraan Melalui Pelayanan Inklusi dalam Bingkai NKRI.”
Yasir menyebutkan, tema ini diangkat untuk memberikan fokus pada isu-isu yang relevan dengan kehidupan masyarakat Makassar, terutama dalam hal kesejahteraan, pelayanan publik, dan memperkokoh NKRI.
Setiap pasangan calon akan diberikan kesempatan untuk membahas berbagai sub-tema yang telah ditentukan.
“Sub-temanya mencakup kesejahteraan masyarakat, pelayanan publik, dan memperkuat NKRI,” Ungkap Yasir.
Hal ini diharapkan dapat memberikan gambaran yang lebih jelas tentang program kerja masing-masing paslon jika terpilih.
Untuk memberikan penilaian yang objektif, KPU Makassar telah menunjuk tujuh panelis yang terdiri dari berbagai latar belakang. Mereka adalah Amiruddin Syam dari Universitas Hasanuddin (Unhas), Husaimah Husain yang dikenal sebagai aktivis perempuan, Muhaimin Latif dari UIN Alauddin, serta beberapa tokoh penting lainnya dari akademisi, pegiat sosial, dan media.
“Panelis kita beragam, dari profesional, akademisi, tokoh masyarakat, aktivis, dan pegiat sosial. Ini untuk memastikan berbagai perspektif bisa dihadirkan dalam penilaian terhadap jawaban-jawaban para paslon,” jelas Yasir.
Penulis: Nursinta
Baca berita lainnya Harian.news di Google News