BI Sulsel Gelar Diseminasi Riset Perikanan Budidaya, Tekankan Strategi Ekonomi Berbasis Kajian Akademis

BI Sulsel Gelar Diseminasi Riset Perikanan Budidaya, Tekankan Strategi Ekonomi Berbasis Kajian Akademis

HARIAN.NEWS, MAKASSAR – Dalam upaya memperkuat perannya sebagai advisor pemerintah daerah, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sulawesi Selatan (BI Sulsel) mengadakan riset strategis mengenai sektor ekonomi, salah satunya adalah analisis rantai nilai produk perikanan budidaya di Sulawesi Selatan.

Riset ini bertujuan untuk memberikan rekomendasi berbasis akademis (Research Based Policy) kepada pemerintah dan para pemangku kepentingan guna meningkatkan kinerja sektor perikanan di daerah.

Riset tersebut merupakan hasil kerja sama antara BI Sulsel, Universitas Hasanuddin (UNHAS), dan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).

Untuk menyebarluaskan hasil kajian ini, BI Sulsel menggelar kegiatan diseminasi riset pada 22-23 Januari 2025 di tiga lokasi, yaitu Kota Makassar, Kabupaten Pinrang, dan Kabupaten Bone.

Di Kabupaten Pinrang, acara diseminasi berlangsung pada Kamis (23/01/2025), bertempat di Aula MS Hotel. Kegiatan ini dihadiri oleh berbagai pemangku kepentingan, termasuk Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait di Pemerintah Kabupaten Pinrang, perbankan, pelaku usaha, akademisi, media, kelompok nelayan, dan penyuluh perikanan.

Kepala Perwakilan BI Sulsel, Rizki Ernadi Wimanda, dalam sambutannya menjelaskan bahwa riset ini didasarkan pada potensi besar sektor perikanan di Sulawesi Selatan.

“Sektor perikanan memiliki kontribusi signifikan terhadap perekonomian daerah. Berdasarkan struktur Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Sulawesi Selatan tahun 2023, pangsa sub sektor perikanan (tangkap dan budidaya) dalam lapangan usaha pertanian, kehutanan, dan perikanan mencapai 39,73%,” ungkapnya.

Rizki juga menyoroti tantangan yang dihadapi perekonomian Sulawesi Selatan saat ini, baik dari faktor global maupun domestik.

“Pertumbuhan ekonomi dunia diperkirakan melambat pada 2025 dan 2026 akibat konflik geopolitik dan tertahannya penurunan inflasi global. Namun, perekonomian nasional tetap menunjukkan optimisme dengan proyeksi pertumbuhan di kisaran 4,8 hingga 5,6 persen,” jelasnya.

Ia menambahkan bahwa inflasi Indonesia diprakirakan tetap terkendali dalam rentang 2,5±1% berkat kebijakan fiskal yang hati-hati, kebijakan moneter yang pro-stability & growth, serta sinergi antara pemerintah pusat dan daerah.

Dengan adanya riset ini, diharapkan para pemangku kepentingan dapat memahami strategi pembangunan ekonomi daerah, khususnya dalam pengembangan sektor perikanan budidaya.

Hasil riset ini menjadi langkah penting dalam mendukung kebijakan yang lebih terarah dan berbasis data untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat di sektor perikanan Sulawesi Selatan

Baca berita lainnya Harian.news di Google News