Bupati Pangkep: Aplikasi BMKG Dukung Keselamatan Nelayan Sebelum Melaut

HARIAN.NEWS, PANGKEP – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menggelar kegiatan Sekolah Lapang Cuaca Nelayan (SLCN) di Aula Rumah Jabatan Bupati Pangkajene dan Kepulauan (Pangkep), Senin (13/10/2025).
Kegiatan ini bertujuan meningkatkan keselamatan dan kesejahteraan nelayan melalui edukasi pemanfaatan informasi cuaca kelautan secara akurat dan mudah diakses.
Bupati Pangkep, Muhammad Yusran Lalogau, mendorong nelayan untuk memanfaatkan teknologi informasi, terutama aplikasi BMKG, guna memantau kondisi cuaca sebelum berlayar.
“Saya berharap bapak-ibu sekalian yang punya HP Android bisa mengunduh aplikasi BMKG agar dapat memantau cuaca sebelum melaut. Kita bisa lebih preventif,” ujarnya.
Bupati juga menambahkan, Pemkab Pangkep telah melengkapi sejumlah fasilitas umum di wilayah kepulauan dengan sumber listrik Super Sun 24 jam dan akses internet melalui jaringan Starlink, agar nelayan lebih mudah memperoleh informasi cuaca maritim.
Kepala BMKG Maritim Sulawesi Selatan, Andi Cahyadi, menjelaskan bahwa SLCN merupakan program nasional BMKG yang dirancang untuk meningkatkan pemahaman masyarakat pesisir terhadap informasi cuaca kelautan dan iklim.
“Tujuannya agar nelayan bisa terhindar dari kecelakaan laut dan meningkatkan hasil tangkapan. Ini merupakan program prioritas nasional dalam pemberdayaan masyarakat pesisir,” jelasnya.
Peserta SLCN yang terdiri dari kelompok nelayan, penyuluh, pembudidaya, dan pelaku tambak, dibekali keterampilan membaca peta cuaca, mengenali tanda-tanda kondisi ekstrem di laut, serta strategi menghadapi perubahan cuaca.
“Dengan kegiatan ini, diharapkan angka kecelakaan laut menurun, budidaya tidak gagal panen, dan hasil tangkapan nelayan meningkat,” tambahnya.
Andi juga mengingatkan agar peserta menjadi agen informasi di lingkungan masing-masing.
“Kami berharap peserta bisa menularkan ilmunya kepada rekan-rekan lainnya, sehingga kecelakaan di laut berkurang dan kesejahteraan nelayan meningkat,” ujarnya.
Kepala Dinas Perikanan Pangkep, Amril, menyampaikan bahwa kegiatan ini sangat penting mengingat 93 persen wilayah Kabupaten Pangkep merupakan perairan laut.
“Sebagian besar masyarakat kita bekerja di sektor kelautan. Informasi cuaca menjadi kunci bagi nelayan dan pembudidaya untuk menentukan waktu terbaik melaut maupun beristirahat,” jelasnya.
Berdasarkan data statistik, terdapat sekitar 10 ribu rumah tangga nelayan di Kabupaten Pangkep. Hampir setiap tahun, lanjut Amril, masih terjadi kecelakaan laut akibat cuaca buruk atau kondisi fisik nelayan.
“Melalui kerja sama dengan BMKG, informasi cuaca kini bisa lebih mudah diakses oleh nelayan, terutama di wilayah pesisir dan kepulauan,” ungkapnya.
Ia juga mengapresiasi kolaborasi BMKG dalam menyediakan aplikasi digital yang memudahkan nelayan memantau prakiraan cuaca harian.
“Dengan teknologi ini, kita berikhtiar meminimalkan risiko kecelakaan dan membantu masyarakat pesisir beraktivitas dengan aman dan produktif,” tutupnya.
Sementara itu, Anggota Komisi V DPR RI, Teguh Iswara, menegaskan pentingnya literasi iklim dan cuaca bagi nelayan. Menurutnya, kegiatan SLCN yang digelar BMKG di Pangkep sangat tepat karena wilayah ini memiliki karakteristik kepulauan.
“Melalui kegiatan ini, nelayan semakin teredukasi dan tahu waktu yang tepat untuk melaut. Harapannya, hasil tangkapan meningkat dan kesejahteraan mereka terus membaik,” jelasnya.
Kegiatan SLCN di Pangkep menjadi wujud nyata kolaborasi pemerintah pusat dan daerah dalam membangun masyarakat pesisir yang adaptif, tangguh, dan berdaya saing.
Melalui edukasi dan teknologi cuaca maritim, nelayan diharapkan lebih siap menghadapi tantangan perubahan iklim, sekaligus berkontribusi pada peningkatan keamanan dan ketahanan pangan nasional.***
Baca berita lainnya Harian.news di Google News