Bupati Terpilih Syaharuddin Alrif Dukung Program MBG dan Swasembada Pangan

HARIAN.NEWS, MAKASSAR – Bupati Kabupaten Sidrap terpilih, Syaharuddin Alrif (Syahar) mengatakan, masyarakat Sidrap sangat antusias dengan program makan bergizi gratis (MBG) yang digagas oleh pemerintah pusat.
Program ini tidak hanya berdampak positif bagi anak-anak sekolah, tetapi juga memberikan manfaat besar bagi para petani di daerah tersebut.
Syahar menjelaskan, hasil pertanian Sidrap banyak diserap untuk mendukung kebutuhan makan bergizi gratis di wilayah Sulawesi Selatan (Sulsel).
“Masyarakat Sidrap paling bahagia dengan program makan bergizi gratis oleh Pak Presiden. Pertama, karena berasnya laku, kedua, telurnya laku, ketiga, dagingnya laku, keempat, sayur-sayurnya juga laku,” ungkap Syahar saat ditemui di Makassar, Kamis (16/1/2025).
Ia menambahkan, semua kebutuhan pangan untuk program makan bergizi gratis tersedia di Sidrap. Daerah ini menghasilkan 480 ribu ton gabah setiap tahunnya, sementara produksi telur dari peternakan ayam mencapai 39 juta ton per tahun.
Menurut Syahar, program tersebut memberikan efek ganda yang signifikan bagi masyarakat Sidrap.
“Dengan program ini otomatis, satu, membantu perekonomian petani, lalu di sektor UMKM juga pasti berdampak,” jelas Syahar, yang baru saja terpilih sebagai Bupati Sidrap bersama wakilnya, Nurkanaah.
Syahar dan Nurkanaah berkomitmen mendukung program swasembada pangan yang menjadi prioritas Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.
Dalam lima tahun ke depan, pemerintah Kabupaten Sidrap akan fokus meningkatkan produksi pertanian seperti gabah, jagung, serta menerapkan konsep pewilayahan komoditas pangan.
“Ini lagi digenjot, lewat program pewilayahan komoditas itu. Contohnya, satu kecamatan durian semua, satu kecamatan jeruk semua,” kata Syahar, yang sebelumnya menjabat Wakil Ketua DPRD Sulsel.
Ia menargetkan Sidrap menjadi pusat pangan Sulsel dengan memanfaatkan 10 ribu hektare tanah di Bumi Nene Malomo untuk menghasilkan komoditas pangan unggulan.
“Jadi, diklaster, satu komoditas 10 ribu hektare. Orang mulai bertani modern, bukan lagi berkebun secara tradisional. Satu hektare ditanami satu jenis tanaman,” tegas Syahar.
Syahar juga berharap masyarakat Sidrap memiliki beragam sumber pendapatan dari sektor pertanian, peternakan, hingga perikanan.
“Saya ingin masyarakat Sidrap punya pendapatan dari padi, jagung, kopi, ternak, itik, sapi, ikan, hingga walet,” pungkasnya.
Penulis: Nursinta
Baca berita lainnya Harian.news di Google News