Cak Imin Sebut Hilirisasi Ugal-Ugalan, Luhut: Jangan Membohongi Publik

HARIAN.NEWS, MAKASSAR – Calon Wakil Presiden (Cawapres) nomor urut 01 Muhaimin Iskandar (Cak Imin) sempat melontarkan bahwa program hilirisasi di Indonesia terkesan ugal ugalan.
Hal tersebut justru tidak berdampak khususnya nikel pada perekonomian rakyat di wilayah tersebut rakyatnya tetap miskin dan tidak menikmati hasil hilirisasi.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan membantah dan menilai pernyataan yang disampaikan Cawapres 01 itu merupakan kebohongan publik demi mengejar perhatian dan suatu jabatan. Kata Luhut harusnya Muhaimin berkunjung dan melihat langsung seperti apa gambaran yang dimaksudnya itu.
“Yang menurut saya itu satu karakter yang tidak bagus untuk mencapai suatu posisi. Anda (Cak Imin) membohongi publik, dengan memberikan informasi seperti tadi,” tegas Luhut dikutip melalui akun Tiktok yang berdurasi 08:25 detik, di akun resminya @luhut.pandjaitan. Kamis, (25/1/2024).
Luhut kembali membeberkan data kemiskinan di Sulawesi Tengah yang mana di wilayah tersebut terdapat pusat hilirisasi nikel di Indonesia yakni di Morowali dan juga Weda Bay di Maluku.
Luhut menyebutkan justru data kemiskinan di wilayah Maluku dan Sulawesi Tengah terpantau mengalami penurunan sejak tahun 2015 hingga tahun 2023 lalu.
“Kalau kita lihat data 2015 itu kemiskinan di sana (Weda Bay) 14,7%. Nah data 2023 itu 12,4%, jadi turun kemiskinan di sana, itu dari 14,7% ke 12,4%. Ya itu apa? Karena pertumbuhan ekonomi di sana,” tegas Luhut BP.
Adapun, kata Luhut juga membongkar data kemiskinan wilayah Morowali, Sulawesi Tengah yang dinilainya turun sejak tahun 2015 hingga tahun 2023 lalu.
“Kemudian kalau di Morowali kita lihat di tahun 2015 itu 15,8% kemiskinannya dan 2023 ini kita lihat 12,3% kemiskinannya. Jadi terjadi juga cukup perbaikan-perbaikan di sana,” tambahnya.
Tidak hanya itu, di Morowali sudah terdapat sebuah politeknik yang akan meningkatkan tingkat pendidikan di wilayah yang menjadi pusat perindustrian nikel tersebut.
“Saya sudah jelaskan bahwa ada salah satu politeknik yang didirikan di situ. Sekali-kali berkunjung deh ke politeknik itu, menurut saya bagus, dan guru-gurunya juga berkelas. Ada yang dari ITB, ada yang dari UI yang kita ajak untuk mengajar di sana,” tandasnya.
Baca berita lainnya Harian.news di Google News
Penulis : NURSINTA