Disbud Gelar FGD, Perkuat Data Base Penunjang Pengusulan dan Penetapan WBTB
MAKASSAR, HARIAN.NEWS – Dinas Kebudayaan (Disbud) Kota Makassar menggelar Focus Group Discussion (FGD) tentang Penguatan dan Penetapan Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) di Karebosi Premier Hotel, Kamis (11/05).
Kegaiatan FGD dengan tema “Penguatan Database Objek Pemajuan Kebudayaan untuk Pengusulan dan Penatapan Warisan Budaya Tak Benda” dibuka oleh Kepala Disbud Andi Herfida Attas.
Dalam sambutannya, Andi Herfida Attas mengatakan tujuan pelaksanaan FGD ini sebagai bentuk pelindungan dan penguatan Karya Budaya dari Para Seniman dan Budayawan.
“Ini sebagaimana diamanatkan dalam Undang-undang Nomor 5 Tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan sebagai wujud Penetapan WBTB untuk terus lestari,” ungkapnya.

Dia menekankan bahwa warisan budaya merupakan peninggalan Budaya yang memiliki nilai penting bagi pelestarian sejarah, ilmu pengetahuan dan berkesenian dalam masyarakat yang harus mendapat perlindungan dan apresiasi dari pemerintah.
“Warisan budaya untuk terus dapat ditampilkan dalam ruang-ruang ekspresi seni yang ada di Kota Makassar, sehingga bisa bertahan dan terus lestari untuk generasi selanjutnya dan penguatan kearifan lokal budaya kita,” ucap Andi Herfida Attas.
Dia pun berharap, pelibatan Kaum Milenial di setiap pelaksanaan kegiatan diskusi maupun berkesenian tradisional.
“Ini harus diupayakan sehingga dapat memberikan mereka pemahaman dan makna serta inspirasi untuk dapat berkarya dan mengembangkan potensi diri juga kemampuan dalam mempromosikan kebudayaan Makassar,” harapnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Kekayaan Budaya Disbud Kota Makassar, Ludfi menambahkan pelaksanaan FGD kali ini, bertindak menghadirkan narasumber Prof Dr Andi Ima Kesuma, Prof Dr Hamka Naping, Prof Dr Muhlis Hadrawi dan Moderator Nadra, SaT, MT dari Balai Pelestari Kebudayaan Sulseltra.
Ada pula Sekretaris Dinas Pariwisata Kota Makassar, Perwakilan dari Balai Pelestarian Kebudayaan Sulseltra, Dewan Kebudayaan dan pihak Dinas Kebudayaan dan Kepariwisataan Prov Sulsel.
“Kegiatan FGD ini juga dihadiri para Budayawan, Seniman, Komunitas Adat, Akademisi, Penggiat Budaya dan beberapa unsur lainnya,” tutupnya.
Baca berita lainnya Harian.news di Google News