HARIAN.NEWS, MAKASSAR – Pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur nomor urut 1, Mohammad Ramdhan Pomanto -Azhar Arsyad (DIA), nyaris terkena lemparan batu saat tiba di lokasi debat publik perdana yang digelar oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sulsel, di salah satu hotel di Kota Makassar, Senin (28/10/2024).
Peristiwa tersebut bermula saat Danny Pomanto, hendak turun dari mobil setelah tiba di lokasi debat, tiba-tiba Danny Pomanto mendapatkan sorakan tidak mengenakan dari oknum salah satu Paslon.
“Huuu, kalah kalah,” teriak oknum kepada Danny Pomanto saat turun dari mobil.
Baca Juga : Pakar Sebut Sulsel Berpotensi PSU Jika TSM Terbukti
Tak hanya itu, dilokasi juga terlihat ada aksi pelemparan batu yang mengarah ke kendaraan rombongan paslon nomor urut 1 itu, hingga lemparan batu nyaris mengenai Danny Pomanto.
Menanggapi kejadian itu, Danny Pomanto mengaku bahwa dirinya telah berkomitmen tidak membawa massa ke lokasi debat dan hal tersebut sesuai kesepakatan.
Baca Juga : Gugatan Hasil Pilkada di Sulsel Bertambah, 11 Paslon Ajukan Keberatan ke MK
“Saya komitmen tidak bawa massa, tapi ada ribut-ribut tadi, akhirnya terpancing dan baku panggil-panggil. Kami komitmen untuk sopan,” kata Danny Pomanto.
Danny mengaku bahwa dirinya melarang simpatisan atau pendukungnya untuk datang di lokasi debat, agar tercipta situasi yang Aman dan kondusif.
“Karena gara-gara begitu, dibilang di lempar kita datang lah semua. Tapi alhamdulillah mudah-mudahan semua berlangsung dengan baik. Kalau datangkan massa, kami tidak kalah, tapi kami komitmen tidak bawa massa,” tuturnya.
Baca Juga : Dugaan Ada Kecurangan TSM Selama Pilkada, Tim DIA Gugat Hasil Pilgub Sulsel
Sementara itu, Ketua KPU Sulsel Hasbullah mengetakan, berdasarkan keributan yang terjadi, Ia menegaskan bahwa KPU akan berkoordinasi dengan pihak kepolisian untuk memperketat keamanan di debat selanjutnya.
“Kami akan bekerja sama dengan kepolisian untuk mengatur agar tidak ada lagi keributan di lapangan. Kita akan ajak semua pihak, termasuk tim paslon, untuk menahan diri dan menjaga ketertiban,” jelasnya.
Mengenai jumlah penonton, Hasbullah menyebut bahwa KPU memberikan akses masuk bagi sekitar 100 orang ke dalam area debat. Di luar area, masyarakat diperbolehkan menonton namun tetap dibatasi di luar zona tertentu.
Baca Juga : Menteri PAN-RB Resmikan Mal Pelayanan Publik ‘Sombere and Smart’ Kota Makassar
“Ke depan, mungkin kondisi ini akan kita evaluasi bersama dengan pihak kepolisian dan paslon, agar lebih teratur,” pungkasnya.
Penulis: Nursinta
Baca berita lainnya Harian.news di Google News