Dukung Industri Film Makassar, Sandiaga Uno Jadi Kameo di Uang Panai 2

Dukung Industri Film Makassar, Sandiaga Uno Jadi Kameo di Uang Panai 2

HARIAN.NEWS. JAKARTA – Film Uang Panai 2 di telah resmi tayang di Jakarta, tepatnya Minggu, 21 Juli 2024. Tempat tayang perdananya dilakukan di Djakarta Theatre.

Manariknya, pemutaran film khas Kota Daeng ini mendadak riuh saat Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno muncul di layar lebar. Ia ternyata jadi kameo dalam film berbahasa Makassar tersebut.

Usai pemutaran film, Sandi menjelaskan, itu merupakan pengalaman pertamanya tampil di layar lebar. Syuting film dilakukan pada 2021 ketika pandemi COVID-19 masih melanda dunia, saat kasus Delta sedang tinggi.

“Pada waktu itu, industri film benar-benar tiarap karena pembatasan sosial diberlakukan ketat. Saya ingin menyemangati, terutama dari produser yang mengangkat cerita tentang kearifan lokal, terutama potensi wisata di Nusantara,” ujar Sandi, dikutip dari liputan6, Senin (22/7/2024).

“Ini pertama kalinya saya tampil jadi cameo. Enggak tahu hasilnya gimana, bagus enggak?” ia bertanya balik.

Sandi mengatakan, proses syuting tidak berlangsung lama, yakni kurang dari sejam. Proses dilakukan di tengah-tengah perjalanan mengunjungi sejumlah destinasi wisata di Sulawesi.

Ia berharap, kehadirannya bisa semakin menggeliatkan industri perfilman nasional. Terlebih, menurutnya, 68 persen layar bioskop kini diisi film-film Indonesia.

“Kita bukan lagi slogan, tapi ini adalah realita. Kita sudah jadi tuan rumah di negeri sendiri,” ujarnya.

Di film tersebut, Sandi turut mempromosikan salah satu destinasi andalan di Pulau Sulawesi, yakni Pulau Bira di Bulukumba.

“Pantai Bira merupakan tujuan wisata unggulan. Saya sangat merekomendasikannya karena dinamakan the best sunset in Sulawesi. Itu adanya di ujung paling selatan Pulau Sulawesi,” imbuhnya.

Film Uang Panai 2 berkisah tentang realita kehidupan Ichang yang diperankan Rendy Yusa Ali dan Icha yang diperankan Diny Arishandy.

Keduanya sudah berpacaran selama tujuh tahun sebelum memutuskan untuk menikah. Namun, usaha menuju pelaminan tak mudah karena latar belakang sosial keduanya berbeda.

Ibunda Icha meminta uang panai yang besar untuk menghambat Ichang melamar putrinya.

Di tengah perjuangan, Ichang meminta bantuan konsultan pengelola uang panai yang diperankan Tumming dan Abu.

Film bergenre drama komedi itu pun jadi lebih hidup dengan lontaran guyon khas Makassar dan seluruh percakapan dalam bahasa Bugis.

Baca berita lainnya Harian.news di Google News