Erwin Aksa, Blak-Blakan Strategi Kemenangan di Dapil Neraka Pileg Jakarta

HARIAN.NEWS, MAKASSAR – Erwin Aksa Mahmud atau Erwin Aksa, bukan nama yang asing di Kota Makassar. Sebab Ia merupakan politisi tulen Golkar Sulsel sejak 2004 dan merupakan Komisaris Utama di Bosowa Group, salah satu perusahaan yang cukup memiliki nama di Kota Makassar.
Namun, kali ini harian.news tidak bakal membahas suksesnya Erwin Aksa sebagai komisaris Bosowa, namun suksesnya pria kelahiran 1975 ini terpilih sebagai Anggota DPR RI di awal langkahnya sebagai caleg.
Erwin sebelumnya belum pernah menjadi legislator, baik di tingkat daerah maupun provinsi. Dan di Pileg 2024 baru-baru ini, menjadi kali pertama Erwin maju sebagai caleg dan langsung masuk ke Dapil Neraka di Jakarta. Tak tanggung-tanggung, di langkah perdananya teraebut, Erwin bisa langsung menang di Dapil Jakarta dengan perolehan suara 186.897 suara.
Raihan suara tersebut mengalahkan Bendahara Umum (Bendum) Partai NasDem Ahmad Sahroni yang berada di posisi ketiga dengan raihan suara 163.292. Disusul politikus PDIP Charles Honoris dengan 97.016 suara.
Suara Erwin Aksa unggul dalam perolehan suara di Kelurahan Kebon Bawang, Tanjung Priok, Jakarta Utara. Diketahui, Kelurahan Kebon Bawang merupakan ‘markas’ dari Bendahara Umum (Bendum) Partai NasDem Sahroni.
Erwin Aksa mengatakan, sebagai pendatang baru di DKI Jakarta III dan bukan warga lokal, tentu Ia harus memiliki strategi di luar dari Calon Legislatif (Caleg) yang lain.
Apalagi, katanya, wilayah tempatnya bertarung memiliki sedikit jumlah kursi dan petarung hebat seperti Ahmad Sahroni dan politikus PSI Grace Natalie yang unggul dengan perolehan di posisi pertama yaitu 193.556 suara.
“Yang paling penting begini, saya kan pendatang, bukan orang lokal di Jakarta, jaringan juga tidak banyak, jadi saya harus melakukan di luar kebiasaan caleg yang lain,” ujar Erwin Aksa, Sabtu (13/4/2024).
“Grace Natalie kan posisi pertama di Dapil DKI Jakarta III tapi kan suara partainya tidak cukup jadi tumbang,” lanjut pria lulusan University of Pittsburgh, Pennsylvania, Amerika Serikat ini.
Ia menjelaskan, strategi pertama yang diambil adalah melakukan tandem dengan partai yang lain untuk mendulang suara lebih banyak.
Erwin menyebut ada partai NasDem, dan PKB yang Ia ajak dalam simbiosis mutualisme tersebut.
“Berpasangan dengan partai lain, bukan hanya berpasangan dengan Golkar, NasDem, PKB dengan semua partai, hal ini guna dibukakan pintu menjaring suara,” terangnya.
Kedua, merekrut relawan, strategi ini kata pria berdarah Bugis ini terbilang sulit. Pasalnya, Ia harus betul-betul menjaring mana relawan yang mampu menjadi teman seperjuangan jujur dan adil dalam pertempuran Pileg 2024 lalu.
“Merekrut relawan yang bisa membawa suara disetiap TPS, itu butuh waktu karena ada yang jujur kadang ada yang nakal,” kata pria berlatar pengusaha ini.
Ketiga, Ia perlu melakukan pendekatan dengan program program sederhana yang dekat dengan masyarakat, misalnya senam pagi untuk ibu-ibu.
“Masih banyak, kita perlu melakukan kegiatan pendekatan seperti itu agar mereka kenal siapa caleg mereka (warga),” paparnya.
Menurut Erwin, menarik perhatian masyarakat itu mudah bagi caleg atau legislatif terpilih, yaitu dengan tidak meninggalkan mereka setelah duduk di kursi Parlemen.
“5 tahun sekali yang terpilih itu lari. Nah, nanti 5 tahun baru datang lagi, makanya banyak incumbent yang gagal atau tidak terpilih lagi karena masyarakat juga paham pola, waktu reses tidak datang, jadi memang harus sering sering menyapa masyarakat,” tandasnya.
Profil Singkat Erwin Aksa
Nama: Erwin Aksa Mahmud
Tanggal Lahir: Ujung Pandang 7 Desember 1975
Karir Politik:
– Wakil Bendahara DPD Partai Golkar Provinsi Sulawesi Selatan pada periode 2004-2009.
– Wakil Sekertaris Jendral Bidang Industri dan Perdagangan di periode 2014-2019.
– Saat ini Wakil Ketua Umum Bidang Penggalangan Strategis di DPP Partai Golongan Karya (Golkar).
Pendidikan:
– Sekolah Dasar di Pembangunan III Ujung Pandang (1981-1987)
– Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Islamic Athirah Ujung Pandang (1987-1990)
– SMAN 5 Bandung di tahun (1990-1993)
– University of Pittsburg, Pennsylvania, Amerika Serikat (1993-1997)
(NURSINTA)
Baca berita lainnya Harian.news di Google News