Forum Diskusi ISC Bahas Ancaman Deepfake Image Menjelang Pilpres 2024

JAKARTA,HARIAN.NEWS – IKAL Strategic Center (ISC) menggelar acara forum diskusi yang menarik perhatian berjudul “Potensi Ancaman Deepfake Image Menjelang Pelaksanaan Pilpres 2024”. Acara tersebut diadakan di Sekretariat ISC dan dihadiri oleh berbagai tokoh penting serta pakar di bidangnya.
Pada pembukaan acara, Ketua ISC, Prof. Dr. Der Soz. Gumilar Rusliwa Somantri, mengangkat isu yang semakin mendesak, yakni teknologi deepfake. Ia menjelaskan dengan tegas bahwa deepfake merupakan teknologi ciptaan kecerdasan buatan (AI) yang mampu menciptakan konten multimedia palsu. Istilah “deepfake” sendiri menggabungkan konsep “deep learning” (pembelajaran mendalam) dan “fake” (palsu), mengilustrasikan betapa dalamnya perangkat lunak ini memahami dan mereplikasi citra.
Dalam diskusi yang begitu informatif, Prof. Dr. Teddy Mantoro, salah satu pembicara utama acara ini, menguraikan dampak dan potensi yang terkandung dalam teknologi deepfake. Dengan lugas, ia menjelaskan bagaimana teknologi ini mampu menciptakan citra atau video yang memperlihatkan seseorang melakukan tindakan atau berada dalam situasi yang sebenarnya tidak pernah mereka lakukan. Hal ini bukan hanya mengancam privasi individu, namun juga menjadi media potensial untuk tindakan penipuan yang merugikan.
“Deepfake tidak hanya merusak reputasi individu, tetapi juga berpotensi mempengaruhi opini publik dan memicu konflik sosial jika informasi palsu tersebar secara luas,” tegas Prof. Dr. Teddy Mantoro dalam paparannya.
Pentingnya pemahaman tentang deepfake turut disoroti oleh para tokoh hadirin, termasuk Wakil Sekretaris Jenderal ISC, Dr. Dra. Nieta Hidayani, MBA, MM, dan para pengurus bidang lainnya. Mereka menegaskan perlunya pendidikan dan peningkatan kesadaran masyarakat tentang teknologi ini guna mendeteksi dan mencegah penyebaran konten palsu yang merugikan.
Dengan isu pemanipulasi informasi semakin relevan menjelang pelaksanaan Pilpres 2024, forum diskusi ini memberikan pandangan mendalam tentang potensi ancaman deepfake image. Para pemangku kepentingan berharap bahwa langkah-langkah preventif dan edukasi akan membantu masyarakat lebih bijak dalam menghadapi tantangan informasi palsu yang semakin kompleks. ***
Baca berita lainnya Harian.news di Google News