Hadapi Gagal, Raih Gemilang: Inspiratif Perjuangan Mubarak Taswin

HARIAN.NEWS, MAKASSAR – Nama Mubarak Taswin seperti asing di banyak orang, sebab Ia bukanlah tokoh Sulsel yang cukup mumpuni di media sehingga dikenal banyak orang, Namun, namanya di jurusan Prodi Akidah dan Filsafat Islam di UIN Alauddin Makassar menjadi begitu karib sebab Ia dikenal oleh mahasiswa sebagai Sekjur atau Sekretaris Jurusan.

Tak hanya mengemban amanah sebagai sekjur yang membuatnya cukup dekat di kalangan kampus, namun sosoknya yang cerdas dan dedikasinya dalam dunia pendidikan, telah menjadi inspirasi bagi banyak orang, terutama generasi muda yang bercita-cita tinggi untuk meraih mimpi.

Dalam sebuah kesempatan, harian.news, memilki kesempatan untuk berbincang ringan dengan pria kelahiran 2 Februari 1984 itu. Membuka obrolan Mubarak Taswin menyebutkan apa yang Ia raih saat ini, bukan jalan yang mulus, namun hasil dari perjuangan yang telah melewati banyak kegagalan. ‘

“Ayah dan ibu saya mendidik dengan disiplin yang sangat ketat, sedangkan kakak-kakak saya menjadi motivator utama yang selalu membimbing Saya untuk terus belajar,” ujarnya pria kelahiran Pinrang ini.

Tumbuh besar di Sekkang Ruba’e, sebuah desa kecil di Kota Pinrang, pendidikan dan pengaruh keluarga menjadi fondasi kokoh dalam pembentukan kepribadiannya.

Pendidikan yang dimulai di pesantren membuka cakrawala baru bagi Mubarak. Ia meneruskan studi jenjang sarjana (S1) di Universitas Al-AzharMesir, pada program studi Akidah dan Filsafat Islam.

Terkendala Bahasa Arab

Mubarak menghadapi kendala bahasa Arab yang membuatnya harus mengulang beberapa mata kuliah. Meski begitu, tekad dan semangat untuk berhasil tak pernah pudar.

“Keberadaan kakak sebagai motivator dan orang tua yang mendidik dengan disiplin, menjadi alasan utama dalam mencapai kesuksesan,” tambahnya.

Pencapaiannya kian cemerlang dengan menuntaskan pendidikan magister (S2) dan doktor (S3) di UIN Alauddin Makassar pada program studi yang sama, yaitu Dirasah Islamiyah dengan konsentrasi Pemikiran Islam melalui program beasiswa.

Dua Kali Gagal Seleksi Dosen

Meski sempat menghadapi berbagai tantangan, termasuk dua kali gagal dalam seleksi dosen sebelum akhirnya diterima. Prinsip hidupnya yang tidak mudah menyerah pada kegagalan menjadi salah satu kunci keberhasilannya.

“Meskipun perjalanan hidup penuh tantangan, pencapaian yang diraih memberikan kebahagiaan dan kepuasan batin yang mendalam,” ungkap Mubarak.

Kini, Mubarak menjabat sebagai Sekretaris Jurusan (Sekjur) Prodi Akidah dan Filsafat Islam di UIN Alauddin Makassar.

Selain sukses dalam dunia akademik, Ia juga berkomitmen untuk terus mengembangkan pemikiran Islam yang relevan dengan tantangan zaman serta berkontribusi pada pembangunan generasi muda yang peduli terhadap nilai-nilai kemanusiaan.

“Sejak kecil, saya memiliki ketertarikan alami terhadap perangkat elektronik, sering membongkar dan mempelajari sesuatu dengan rasa penasaran yang tinggi,” ujar Mubarak

“Bidang ini sejalan dengan sifat saya yang kritis dan gemar menyelesaikan masalah secara mandiri,” sambungnya

Dengan prinsip hidup yang kokoh, Mubarak membuktikan bahwa kerja keras, disiplin, dan dukungan keluarga dapat membawa seseorang ke puncak keberhasilan. (*)