Health and Life Science Summit Shanghai 2025, Kepala BPOM RI Opening Remarks Dorong Inovasi Sains Menuju Kesehatan Global

Health and Life Science Summit Shanghai 2025, Kepala BPOM RI Opening Remarks Dorong Inovasi Sains Menuju Kesehatan Global

HARIAN.NEWS, CINA – Dalam forum bergengsi Health and Life Science Summit 2025 bertema “Building New Channels for Going Global and Industry Collaboration”, Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia (BPOM RI), Prof. dr. Taruna Ikrar, M.Biomed., Ph.D., menyampaikan sambutan pembuka (Opening Remarks) yang menggugah semangat kolaborasi global di bidang kesehatan dan sains kehidupan.

Dalam kegiatan ini, Prof. Taruna Ikrar didampingi oleh dr. Wachyudi Muchsin, S.Ked., S.H., M.Kes., C.Med., Staf Khusus Kepala BPOM RI, dan Lynda K. Wardhani, Ph.D., Kepala Biro Kerja Sama dan Humas BPOM RI.

Kehadiran delegasi Indonesia ini menandai langkah nyata BPOM dalam memperkuat diplomasi kesehatan internasional, serta membuka peluang kolaborasi riset, investasi, dan regulasi inovatif di bidang farmasi dan teknologi medis.

Dalam pidatonya yang berjudul “Menjalin Kolaborasi Tanpa Batas: Dari Inovasi Sains Menuju Kesehatan Global”, Prof. Taruna menekankan bahwa kemajuan bioteknologi, terapi medis lanjutan, dan kesehatan digital telah mengubah wajah dunia kesehatan modern.

Namun di balik kemajuan itu, dibutuhkan kolaborasi lintas batas antara pemerintah, regulator, akademisi, dan industri untuk memastikan bahwa inovasi berjalan seiring dengan nilai kemanusiaan, etika, dan keberlanjutan.

“Kita hidup di era di mana kolaborasi bukan lagi pilihan, tetapi kebutuhan. Setiap terobosan ilmiah harus pada akhirnya melayani kemanusiaan,” ujar Taruna Ikrar dalam sambutannya di hadapan para pemimpin dunia kesehatan, perwakilan industri, dan akademisi dari berbagai negara.

Dalam konteks global, Taruna Ikrar menegaskan bahwa Indonesia berkomitmen menjadi bagian aktif dalam ekosistem inovasi dan harmonisasi regulasi dunia.

Melalui kepemimpinan BPOM RI, Indonesia terus menyelaraskan kebijakan regulasi dengan standar internasional seperti WHO, ASEAN, dan ICH, sekaligus memperkuat kapasitas domestik untuk riset, produksi, dan inovasi industri kesehatan.

Langkah nyata itu ditunjukkan melalui peluncuran kerangka regulasi nasional untuk Advanced Therapy Medicinal Products (ATMPs), yang menjadi landasan hukum bagi pengembangan terapi berbasis sel, gen, dan jaringan.

“Lebih dari sekadar regulasi, ATMP adalah simbol komitmen Indonesia untuk menciptakan lingkungan inovasi yang aman, etis, dan berkelanjutan,” tegasnya.

Taruna Ikrar juga menggarisbawahi bahwa Indonesia kini bergerak dari posisi sebagai pengguna teknologi menjadi kontributor global dalam riset dan pengembangan obat serta produk kesehatan.

BPOM RI aktif membangun innovation partnership ecosystem yang menghubungkan taman sains, fasilitas produksi bersertifikat GMP, dan pusat sains regulatori sebuah langkah strategis untuk menjembatani riset laboratorium dengan manfaat nyata bagi pasien.

Kolaborasi yang terus tumbuh antara universitas, lembaga penelitian, dan sektor industri di Indonesia, terutama di bidang vaksin, biologis, dan pengobatan regeneratif, menjadi contoh nyata kemajuan tersebut.

Pengalaman transfer teknologi vaksin pneumokokus dan platform mRNA menunjukkan kemampuan Indonesia untuk mempercepat perjalanan dari inovasi menuju implementasi.

Dalam presentasi yang disampaikan dengan penuh semangat, Taruna Ikrar menyebut bahwa kolaborasi industri bukan hanya model bisnis, tetapi model solidaritas.

“Dengan kolaborasi yang terbuka antara regulator, akademisi, dan industri, kita tidak hanya membangun produk kita membangun kepercayaan dan masa depan,” ujarnya.

Ia mengundang para mitra regional dan global untuk menjadikan Indonesia sebagai hub strategis penelitian, uji klinik, dan manufaktur di kawasan Asia Pasifik.

Dengan populasi lebih dari 270 juta jiwa dan pasar kesehatan yang terus berkembang, Indonesia dinilai memiliki skala dan keragaman yang ideal untuk validasi inovasi dan akses berkelanjutan.

Menutup paparannya, Taruna Ikrar menyerukan pentingnya tanggung jawab bersama dalam memastikan bahwa setiap inovasi memberi manfaat bagi umat manusia.

Ia menegaskan perlunya memperkuat sains regulatori, membangun kepercayaan antara industri dan masyarakat, serta mempersiapkan generasi ilmuwan dan wirausahawan baru yang mampu menavigasi dunia sains dan industri global yang kian dinamis.

“Membangun saluran baru bukan hanya membuka pasar, tetapi membuka pikiran menciptakan jalan di mana kolaborasi menggantikan kompetisi, dan inovasi bersama menghasilkan kemakmuran bersama,” pungkasnya dengan penuh inspirasi.

Tentang Health and Life Science Summit 2025

Acara ini dihadiri oleh tokoh-tokoh terkemuka dunia, termasuk Mr. Hua Yan (Wakil Walikota Shanghai), Prof. Junbo Ge (Fudan University), Dr. Lianshan Zhang (Jiangsu Hengrui Pharmaceuticals), serta perwakilan dari Kementerian Kesehatan RI, Ibu Indri Rooslamiati, dan berbagai delegasi industri serta lembaga internasional.

Forum ini menjadi wadah strategis untuk memperkuat kerja sama global di bidang bioteknologi, farmasi, dan inovasi kesehatan menuju masa depan yang lebih inklusif dan berkelanjutan.

Baca berita lainnya Harian.news di Google News