Imbas Pemadaman Listrik, PLN Sulselrabar Dilaporkan ke Ombudsman

HARIAN.NEWS, MAKASSAR – Pemadaman bergilir yang dilakukan pihak PT. PLN (Persero) khusus di wilayah Sulsel membuat warga resah.

Pemadaman yang terjadi hampir tiap hari ini merugikan warga hingga melaporkannya ke pihak Ombudsman RI Perwakilan Sulsel.

Kepala Ombudsman RI Perwakilan Sulsel Ismu Iskadar mengakui adanya laporan warga yang masuk lantaran dirugikan dengan pemadaman listrik oleh PLN Sulselrabar yang tidak beraturan.

Pelapor ini diakui adalah pelanggan PLN Wilayah Sulselrabar dan saat ini, Ombudsman RI Perwakilan Sulsel mulai memproses laporan tersebut sesuai prosedur.

Dia mengapresiasi atas laporan warga terkait kurang maksimalnya pelayanan oleh penyelenggara pelayanan publik dalam hal ini PLN.

“Waalaikumsalam Wr. Wb. Untuk sementara ada 1 laporan masyarakat yang berproses,” ucap Ismu Iskandar melalui sambungan telepon selulernya kepada harian.news, Kamis (26/10/2023) sore.

Ismu Iskandar mengungkapkan pelapor merasa dirugikan karena menganggap kurangnya informasi yang diberikan PLN.

“Pelapor mesara dirugikan karena informasi terkait pemadaman yang kurang atau tidak tepat,” bebernya.

Imbas Pemadaman, Pelayanan Darah PMI Terganggu

Imbas dari pemadaman listrik ini, pelayanan di PMI Kota Makassar juga terhambat.

Seperti pantauan, harian.news, di Jl Kandea, Kantor PMI Makassar, Kamis (26/10) sekira pukul 14.00 Wita, yang kembali listrik padam, pelayanan donor tidak dilakukan.

Tempat pelayanan administrasi donor di PMI Makassar yang terganggu akibat listrik padam, Kamis (26/10). HN

Wakil Ketua UPD PMI Makassar, Khudri Arsyad mengatakan akibat listrik padam pelayanan donor dan darah terganggu.

“Produksi darah yang lewat mesin atau peralatan pengolahan darah itu pertama tidak bisa jalan proses pengolahan darah. Kedua kerugian bhp (bahan habis pakai),” kata Khudri saat ditemui di ruangan lantai 2 PMI Makassar.

“Mestinya saran kami ke PLN, memberikan jaminan fasilitas ke instansi yang vital karena ini (PMI) termasuk pelayanan vital. Coba bayangkan pasien butuh ditransfusi tiba-tiba stok darah tidak ada,” lanjut Khudri.

Apabila listrik padam berjam-jam, tidak dilakukan donor darah. Karena, sambung mantan Ketua Ombudsman Kota Makassar ini karena SOP-nya tidak bisa mengambil darah dalam suasana tidak terang atau gelap.

“Menghindari resiko pendonor,” kata dia.

Bukan saja di Kandea, terdampak, termasuk di mobile unit. Terkait pengadaan genset, sambung Khudri, di PMI sudah ada.

“Tapi genset kita ini hanya untuk pengamanan bank darah, penampungan yang tidak bisa salah suhunya. Karena untuk produksi membutuhkan watt yang tinggi,” bebernya.

Meski demikian, saat ini stok darah di PMI Makassar relatif mencukupi. “Kalau stok relatif aman. Iniji pengolahan darah dan distribusi. Apa mau di distribusi kalai tidak bisa jalan,” tutupnya.

Sementara itu, pihak harian.news masih berusaha mencari kontak Direktur PLN Sulselrabar untuk dimintai konfirmasi terkait penyebab terjadinya pemadaman yang tiap hari terjadi seperti di Makassar.

Baca berita lainnya Harian.news di Google News

Penulis : Hasan