Jejak Diplomasi Kesehatan Global: Kepala BPOM Taruna Ikrar Kobarkan Semangat Kolaborasi dengan Dubes RI di Australia

HARIAN.NEWS, AUSTRALIA – Malam penuh hangat sambutan di Kedutaan Besar Republik Indonesia di Canberra menjadi saksi sejarah langkah diplomasi kesehatan yang penuh makna.
Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI, Prof. Dr. Taruna Ikrar, M.Biomed., Ph.D., bersama delegasi BPOM disambut langsung oleh Duta Besar RI untuk Australia, Siswo Pramono beserta Ibu Marsia Gustiananda, didampingi Wakil Dubes RI, Lintang Paramitasari, dan jajaran diplomatik Indonesia di Australia.
Dalam suasana yang sarat kekeluargaan, pertemuan itu tidak sekadar formalitas diplomasi, tetapi menjadi ruang berbagi visi besar, membangun jembatan kolaborasi Indonesia – Australia di bidang riset, regulasi, dan inovasi kesehatan.
Mengawali pertemuan, Prof. Taruna Ikrar menyampaikan rasa syukur dan apresiasi atas sambutan hangat Dubes RI beserta jajaran.
“Kunjungan ini bukan hanya perjalanan kerja, tetapi bagian dari ikhtiar panjang kita bersama untuk menghadirkan obat dan makanan yang aman, bermutu, dan berdaya saing global. Dukungan Kedutaan Besar sangat berarti bagi langkah Indonesia di kancah internasional,” ungkapnya.
Hadir mendampingi Kepala BPOM, jajaran pimpinan eselon yang sehari-hari menjadi garda pengawasan obat dan narkotika seperti Deputi William Adi Teja, Direktur Ria Christine Siagian, Direktur Tri Asti Isnariani, Direktur Nova Emelda, Kepala Biro Kerjasama dan Humas Lynda K. Wardhani, hingga peserta internship BPOM di TGA, Wilia Indarwanti dan Astri Junitaningsih.
Sebelum tiba di Canberra, delegasi BPOM lebih dulu menapakkan jejak di Sydney. Di sana, serangkaian agenda penting dilakukan pertemuan dengan Austrade dan Recce Pharmaceuticals untuk membangun kemitraan strategis, kuliah tamu di University of New South Wales (UNSW) yang menyoroti kolaborasi Academic–Business–Government (ABG), hingga kunjungan ke laboratorium riset BioNyeri yang mengembangkan produk berbasis tanaman Indonesia.
Bahkan, dialog hangat dengan diaspora Indonesia di Sydney menambah dimensi humanis dari kunjungan ini sebuah pengingat bahwa diplomasi kesehatan tak hanya soal regulasi, tetapi juga tentang membangun rasa memiliki.
Di Canberra, pertemuan dengan Dubes RI menjadi momentum penting sebelum dua agenda besar bersama Therapeutic Goods Administration (TGA), peluncuran Inaugural Internship Program BPOM–TGA dan pertemuan bilateral memperkuat kerja sama regulatori.
“Kerja sama ini adalah bagian dari transformasi besar. Indonesia tidak hanya mengikuti, tetapi ingin berdiri sejajar di panggung kesehatan global. Dengan sinergi diplomasi, riset, dan inovasi, kita menyalakan obor harapan bagi industri farmasi nasional,” tegas Taruna Ikrar.
Lebih dari sekadar pertemuan diplomatik, momen di Kedubes RI Canberra adalah simbol kolaborasi, tangan regulator, diplomat, akademisi, dan pelaku industri yang bersatu demi visi besar. Visi untuk menjadikan Indonesia tidak hanya konsumen, tetapi juga produsen berdaya saing, yang membawa inovasi kesehatan dari desa hingga dunia.
Di akhir pertemuan, ucapan terima kasih kembali disampaikan oleh Kepala BPOM kepada Dubes Siswo Pramono dan jajaran atas sambutan yang penuh kehangatan.
“Semoga jejak langkah ini menjadi warisan berharga bahwa diplomasi kesehatan adalah bagian dari diplomasi bangsa, demi kehidupan yang lebih baik bagi seluruh umat manusia,” Taruna Ikrar.
Baca berita lainnya Harian.news di Google News