Kebakaran di Makassar Tembus 41 Kasus Awal 2025, Kerugian Capai Rp17,49 M

Kebakaran di Makassar Tembus 41 Kasus Awal 2025, Kerugian Capai Rp17,49 M

HARIAN.NEWS, MAKASSAR — Musibah kebakaran terus menghantui Kota Makassar, Sulawesi Selatan. Data terbaru dari Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkarmat) mencatat, sepanjang Januari hingga April 2025, terjadi 41 kasus kebakaran dengan total kerugian fantastis mencapai Rp17,49 miliar.

Kepala Damkarmat Kota Makassar, Hasanuddin, menjelaskan bahwa di awal tahun saja, insiden kebakaran tercatat sebanyak 11 kali. Pada Februari menurun menjadi 6 kasus, lalu meningkat kembali di Maret sebanyak 8 kasus, dan melonjak tajam pada April menjadi 16 kasus.

“Selama empat bulan ini, selain menangani 41 kasus kebakaran, kami juga melakukan 245 aksi penyelamatan lainnya, termasuk penyelamatan hewan dan berbagai bentuk emergency rescue,” ujar Hasanuddin, Senin (28/4/2025).

Penyebab kebakaran di Makassar bervariasi, mulai dari korsleting listrik, ledakan elpiji, kebakaran akibat kompor, hingga faktor sampah dan alang-alang kering. Dampaknya cukup berat: 63 rumah tinggal, 12 toko atau kios, satu pabrik, dan satu gudang turut menjadi korban amukan api.

“Total yang terdampak sebanyak 117 Kepala Keluarga dengan 259 jiwa, dan luas area kebakaran mencapai 13.465 meter persegi,” rinci Hasanuddin.

Di tengah tantangan ini, kabar baik datang. Belum lama ini, Pemerintah Kota Makassar akan segera diperkuat dengan teknologi pemadam mutakhir, FireExpress, hasil kerja sama Pemerintah Indonesia dan Denmark.

Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin (Appi), mengungkapkan bahwa unit-unit FireExpress akan diterima melalui program hibah internasional.

“Teknologi ini akan mengubah sistem darurat kita. FireExpress menggunakan hanya 10 persen air dibandingkan metode konvensional, jauh lebih hemat dan efisien,” kata Appi usai bertemu perwakilan Kedutaan Besar Denmark, FireExpress, dan Dinas Pemadam Helsingør, Rabu (23/4/2025).

FireExpress adalah inovasi dari Denmark berupa sistem pemadam kebakaran ringan, portabel, dan berdaya jangkau tinggi. Cukup dioperasikan dua orang, unit ini membawa dua tangki campuran air dan busa berkapasitas 25 liter, tangki udara 6,8 liter, serta mampu menyemprotkan hingga 22 liter per menit dengan jarak tembak 11 meter.

“Bentuknya seperti motor, tapi daya jangkaunya luar biasa. Cocok untuk kondisi permukiman padat seperti di Makassar,” tambah Appi.

Tak hanya itu, unit FireExpress ini telah diuji ketahanannya oleh BMW dan mendapat garansi struktural dari perusahaan otomotif ternama asal Jerman tersebut.

Makassar menjadi satu dari enam provinsi yang dipilih sebagai percontohan dalam penerapan teknologi ini. Appi menyebut, kehadiran FireExpress akan menjadi tonggak penting menuju penanganan kebakaran yang lebih cepat, ringan, dan berkelanjutan.

“Kami bangga Makassar dipercaya menerima inovasi ini. Ini langkah maju menuju masa depan penanggulangan bencana yang lebih modern dan hemat sumber daya,” tutupnya.

PENULIS: NURSINTA

Baca berita lainnya Harian.news di Google News