Kepala BPOM Prof Taruna, Gaungkan Konsep ABG di Hadapan Apoteker Se Indonesia

HARIAN.NEWS, MAKASSAR – Aula megah Hotel Makassar menjadi saksi berkumpulnya ribuan apoteker dari seluruh penjuru Nusantara dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) dan Pertemuan Ilmiah Tahunan (PIT) Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) 2025.
Dengan tema besar “Navigating The Future of Pharmacy: Performance, Innovation, and Collaborative Transformations in Healthcare”, kegiatan ini tidak hanya menjadi forum ilmiah, tetapi juga momentum kebersamaan untuk merajut masa depan farmasi Indonesia yang berdaya saing global sekaligus berakar pada nilai kemanusiaan.kamis 28 Agustus 2025.
Dalam sambutannya, Kepala BPOM RI Prof. Dr. Taruna Ikrar, M.Biomed., Ph.D. menyampaikan konsep strategis ABG Akademik, Bisnis, Government sebagai fondasi transformasi farmasi dan kesehatan nasional.
“Apoteker tidak hanya berdiri di balik meja, tetapi berada di garda depan inovasi. Dengan ABG, kita bisa memastikan riset akademik menjadi produk nyata, didukung investasi industri, dan dijamin regulasi yang progresif. Semua ini bermuara pada satu tujuan: kesehatan masyarakat,” ungkapnya penuh keyakinan.
Taruna mencontohkan keberhasilan model kolaborasi ini dalam mempercepat perizinan obat inovatif, menguatkan riset obat herbal berbasis kearifan lokal, serta mendorong lahirnya produk farmasi nasional yang mampu bersaing di pasar global.
Prof. Taruna menekankan bahwa apoteker Indonesia memegang peran kunci dalam visi besar Indonesia Emas 2045. Dengan kompetensi ilmiah, integritas profesi, dan komitmen kemanusiaan, apoteker adalah bagian dari “penjaga pintu” kesehatan negeri.
“Apoteker adalah jantung dari transformasi farmasi. Mereka bukan sekadar peracik obat, tetapi penggerak edukasi, advokasi, hingga inovasi pelayanan kesehatan. Apoteker harus menjadi insan yang menjulang dalam ilmu, membumi dalam pelayanan, dan mengakar pada nilai kemanusiaan,” ujar Taruna Ikrar yang disambut tepuk tangan hangat peserta.
Rakernas & PIT IAI 2025 menghadirkan diskusi strategis serta puluhan sesi ilmiah dengan topik terkini: bioteknologi, terapi sel, digitalisasi farmasi, hingga penguatan layanan farmasi klinik. Semua dirancang untuk memperkaya wawasan dan keterampilan apoteker agar siap menghadapi tantangan era transformasi kesehatan yang semakin kompleks.
Prof. Taruna Ikrar mengingatkan kembali bahwa seluruh upaya ini bermuara pada satu ikrar bersama: menjaga kesehatan negeri.
“Ilmu tanpa pengabdian hanyalah angka. Inovasi tanpa kolaborasi hanyalah mimpi. Tetapi jika kita satukan ilmu, bisnis, dan regulasi dengan hati yang tulus, maka kesehatan bangsa akan terjamin,” ujar salah satu ilmuwan indonesia bereputasi dunia imi.
“Rakernas & PIT IAI 2025 pun menjadi momentum bersejarah: saat apoteker Indonesia, bersama regulator dan pemangku kepentingan lainnya, menguatkan ikrar kolaborasi ABG demi kesehatan negeri dan masa depan yang lebih gemilang,” pungkas Taruna.
Baca berita lainnya Harian.news di Google News