MAKASSAR, HARIAN.NEWS – Kisah Asib Ali Bhore, WNA kebangsaan India yang nekat ke Indonesia untuk melamar pujaan hatinya di Desa Rumpia, Kec. Majauleng, Kab. Wajo, Provinsi Sulsel namun berakhir pilu, viral di jagad media.
Sosok gadis bernama Syarifa Haerunniasa, asal Desa Watangrumpia, Kab Wajo, terpaksa menolak pinangan Asib Ali Bhore yang sudah datang membawa seserahan (erang-erang), yang dikenalinya lewat media sosial sejak 2021.
Namun Nisa, begitu sapaan sang gadis menolak lantaran lebih memilih pilihan ‘ortu’ (orang tua) yang telah menerima pinangan pria lain. Hal ini terungkap saat Nisa saat memberikan klarifikasinya terkait ramainya pemberitaan.

Baca Juga : Jauh-Jauh dari India ke Wajo Bawa “Erang-Erang”, Lamaran Asib Ali Bhore Ditolak Keluarga
Asib Ali Bhore dan seserahan (erang-erang). Dok. Ist
Seperti diunggah di akun makassarhitskekinian menyertakan rekaman klarifikasi gadis asal Wajo. Berikut isi voice (rekaman) diduga Nisa yang harian.news kutip :
“Kak, itu masalah uang 52 juta tidak sampai begitu dikirimkan. Sudah semua kucetak buktinya itu semua uang dikirim cuman Rp 9.586.000 kayaknya. Itupun mau saya kembalikan 10 juta di kantor polisi tapi Dia nda mau, malahan Dia lempar anunya.
Soal uangnya, tidak pernahka minta, Dia sendiri kirim. Sebelumnya, selalu tawarkan kirimkan nomor rekening karena mauka nakirimkan uang untuk biaya hidupku, pembeli bedak, sepatu tapi selaluka menolak, cuman Dia paksaka
Terus rusak hp (handphone) ku itu tidak bisami komunikasi, itumi dia kirimkan uang. Karena tidak bisami komunikasi, saya belikan HP.
Iya memang. Dia kirimkan uang tiap bulan, itupun nda pernahka minta. Kalau Habis kuotaku dan tidak kubalas chatnya natanyaka kenapa tidak balas, jadi saya bilang habis kuotaku. Intinya itu uang saya pakai untuk dia sendiri.
Karena misalnya tidak kubalas chatnya selalu ancam-ancam bunuh diri, menangis, dan iris-iris tangan.
Terus (hanya) ituji kuingat waktu mintaka uang, pas nasuruh kabur dari rumah. Disitumi saya bilang bagaimana cara pergi (kabur) kalau tidak ada uangku, itumi nakirimkan uang. Ituji sisanya nda pernah lagi (minta).
Na_chatka’ supaya mau pergi sama Dia. kesinimi nanti kukirimkan uang padahal nda mintaka’, dia sendiri mau kasih.
Nisa mengaku ketemu Asib Ali di Wajo, dan sudah menjelaskan tidak bisa menerima karena lebih memilih bersama orang tua.
“Ketemuka sama duduk dan tidak bisa tinggalkan orang tuaku. Orang sakit jantungnya,” kata Nisa dalam rekaman.
Selanjutnya dari pertemuan mediasi di kantor polisi saat itu, kata Nisa, Asib Ali memilih pulang.
“Pulangmi. Syukurnya mungkin takut nalempar uang baru pergi. Lalu natelpon kakakku (kakak saya) pagi, katanya intinya mau ketemu sama saya mau menikah
“Dia sendiri salah, selalu janji-janji. Satu tabun lalu, selalu janji lamarka. Saya bilang, kukira mauki datang, kutagih begitu terus bulan depan, minggu depan. Selalujeka najanji makanya nda percayaka, selaluji bohong,” katanya.
Lantaran keluarga Nisa juga merasa tidak ada kejelasan, akhirnya menerima pinangan orang lain yang lebih dulu.
“Makanya ada lamarka’ naterimami Ummiku (ibu). Karena Ummiku capek mi dijanji mau datang bulan depan. Baru tidak adaji (datang) sudah 1 tahun. Akhirnya naterima lamaran orang lain karena nanti jadi perawan tua, itu ditunggu bulan depan baru nda pernah datang,” katanya dengan dengan dialeg khas.
Disaat Asib Ali muncul di Wajo, kata Nisa melanjutkan, semua sudah tidak berarti lagi, karena sudah menerima pinangan orang lain bahkan sudah sampai bicara mahar (panaik).
“Dan datang kemarin (Asib Ali), sementara sudah semuami (lamaran) uang panai juga sudahmi,” tuturnya.
Baca berita lainnya Harian.news di Google News