Kolaborasi PM Gowa & Dinkes Hadirkan Layanan Gratis

Kolaborasi PM Gowa & Dinkes Hadirkan Layanan Gratis

Sunatan Massal, Wujud Warisan Sejarah Muhammadiyah

HARIAN.NEWS, GOWA— Usai menggandeng Polres dan Dandim Gowa dalam aksi bersih-bersih masjid beberapa waktu lalu, kini giliran Dinas Kesehatan Gowa yang digandeng Pemuda Muhammadiyah (PM) Gowa dalam aksi sosial bertajuk “Layanan Kesehatan Gratis & Sunatan Massal” di Desa Salajangki, Kecamatan Bontonompo Selatan, pada Minggu (8/6).

Tanpa gembar-gembor, kegiatan ini justru disambut antusias luar biasa oleh warga. Terbukti, 122 warga memadati lokasi untuk memanfaatkan layanan pemeriksaan kesehatan gratis.

Tak hanya itu, 45 anak lelaki juga ikut serta dalam sunatan massal yang digelar dengan suasana kekeluargaan dan penuh semangat gotong royong.

“Alhamdulillah, antusias masyarakat luar biasa. Ini bentuk komitmen kami untuk hadir di tengah masyarakat dan mendukung penuh program Pemkab Gowa,” ungkap Arifuddin Abbas, Ketua Pemuda Muhammadiyah Gowa.

Warga Salajangki Merasa Terbantu, Anak Disunat Gratis Dapat Souvenir

M. Sakri Daeng Gassing, salah satu tokoh masyarakat setempat, menyampaikan rasa syukur atas manfaat nyata dari kegiatan sosial ini.

“Kegiatan ini diinisiasi oleh M. Akbar Adisaputra Dg Sila, putra asli Salajangki. Selain sunat gratis, anak-anak juga dapat souvenir. Terima kasih untuk Pemuda Muhammadiyah dan Dinkes Gowa. Kami bangga,” katanya penuh haru.

Dinkes Gowa Turun Langsung, Aksi Sosial Diwarnai Nuansa Sejarah Muhammadiyah

Kegiatan yang berlangsung sejak siang ini juga dihadiri oleh drg. Abdul Haris Usman, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Gowa, serta jajaran kepala Puskesmas dari empat kecamatan: Bontonompo, Bontonompo Selatan, Bajeng, dan Tompobulu. Hadir pula Pj Kepala Desa Salajangki, Bimmas dan Babinsa setempat.

Inisiator kegiatan, Akbar Adisaputra, menyebutkan bahwa aksi sosial ini adalah bentuk lanjutan dari nilai-nilai kemanusiaan yang sudah tertanam sejak lama di Muhammadiyah Gowa.

“Ini fase ke-2. Dahulu, KH. Ahmad Tawwalla pernah mengadakan sunatan massal di tahun 1972, juga di Salajangki. Jadi ini bukan sekadar aksi sosial, tapi juga warisan sejarah dan semangat gotong royong,” ungkapnya.***

Baca berita lainnya Harian.news di Google News

Penulis : YUSRIZAL KAMARUDDIN