Kominfo, IOH dan Mastercard Komitmen Wujudkan Satu Juta Warga Aman Siber

HARIAN.NEWS, MAKASSAR – Pamor Indosat Ooredoo Hutchison (Indosat atau IOH) kian melejit usai perusahaan telekomunikasi ini kian aktif mengembangkan ekosistem digital di Indonesia. Salah satunya dengan menggandeng Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia (Kominfo).
Melalui Cybersecurity Center of Excellence milik IOH dan Mastercard Indonesia, Kominfo meluncurkan akademi daring untuk mempersiapkan satu juta masyarakat Indonesia di bidang keamanan siber.
Menteri Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia (Menkominfo RI) Budi Arie Setiadi mengatakan, akademi daring ini akan fokus pada pengembangan ilmu dasar dan keterampilan praktis dalam keamanan siber bagi individu dan usaha kecil.
“Dengan demikian, mereka akan terlindungi dari kejahatan digital yang semakin merajalela. Apalagi, program ini sudah didukung dengan pemanfaatan platform Digital Talent Scholarship (DTS) milik Kominfo,” jelasnya.
Tak hanya itu, IOH dan Mastercard juga turut menggabungkan digital yang kuat dari Indosat dengan keahlian Mastercard dalam solusi keamanan siber serta pengalaman dalam menyelenggarakan pelatihan keamanan siber yang komprehensif di banyak negara di Asia Pasifik maupun global.
“Melalui kolaborasi ini, kami berkomitmen untuk membangun ekosistem digital yang aman dan tangguh, di mana keamanan siber menjadi bagian penting dari misi ini. Dengan bergabungnya Indosat Ooredoo Hutchison dan Mastercard, kami meletakkan fondasi kuat untuk mempersiapkan talenta digital Indonesia menghadapi tantangan yang akan datang,” terangnya.
Selanjutnya, President Director and CEO Indosat Ooredoo Hutchison Vikram Sinha, mengatakan, IOH yakin talenta digital adalah kunci masa depan Indonesia. Ia merasa terhormat dipercaya oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika untuk mendukung terobosan ini.
“Bersama dengan Mastercard, kami berkomitmen untuk mempercepat perjalanan Indonesia menuju negara yang maju dan aman secara digital, serta siap bersaing di kancah global. Dengan inisiatif bersejarah ini, kami yakin Indosat semakin dekat untuk memenuhi tujuan besar kami dalam memberdayakan Indonesia,” bebernya.
Selain itu, Country Manager and President Director of Mastercard Indonesia Aileen Goh, mengatakan, Seiring dengan pertumbuhan ekonomi digital, frekuensi dan cakupan serangan siber juga meningkat. Kejahatan siber diproyeksikan akan merugikan dunia sekitar US$13,8 triliun pada tahun 2028.
Selain meningkatnya kerentanan, survei global terbaru mengungkapkan bahwa 72 persen serangan siber di Asia disebabkan oleh kekurangan spesialis terampil di bidang ini. Oleh karena itu, pengembangan kapasitas dan pembinaan talenta keamanan siber adalah kunci untuk memastikan ketahanan siber dan ekonomi digital yang aman.
“Mastercard senang dapat berkontribusi pada inisiatif penting ini bersama Indosat dan Kementerian Komunikasi dan Informatika. Kolaborasi ini akan membekali talenta Indonesia dengan keterampilan, pengetahuan, dan keahlian penting yang diperlukan untuk menghadapi ancaman di masa depan dan memperkuat kepercayaan dalam ekonomi digital, sehingga menjaga masa depan digital Indonesia,” jelasnya.
Untuk diketahui, peserta program DTS yang nantinya akan memperoleh keterampilan penting dalam program tersebut akan menerima pengetahuan ekonomi digital seperti cara menginventarisasi perangkat, apps dan accounts. Lalu, menguasai pembaruan perangkat lunak dan keamanan daring, melindungi diri dari serangan phishing dan malware serta mengamankan data bisnis dengan backups. Inisiatif ini diharapkan dapat memposisikan Indonesia sebagai pemimpin dalam keamanan digital, tidak hanya di Asia Tenggara, tetapi juga di tingkat global.
Baca berita lainnya Harian.news di Google News