Lakukan Pertemuan dengan BPS, Appi Pastikan Kebijakan Pemkot Berbasis Data

Makassar Perkuat Validasi Data untuk Kebijakan yang Tepat Sasaran
HARIAN.NEWS, MAKASSAR – Wali Kota Makassar Munafri Arifuddin melakukan pertemuan dengan Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Makassar, Abdul Hafid, di Ruang Rapat Wali Kota, Rabu (26/3/2025).
Dalam pertemuan tersebut, Appi, sapaan wali kota, menegaskan, validasi data menjadi fondasi utama dalam pengambilan keputusan pemerintah. Data yang tidak akurat, menurutnya, dapat berujung pada kebijakan yang tidak efektif dan program yang tidak tepat sasaran.
“Kita harus berbicara menggunakan data yang valid. Jangan sampai metodenya sudah bagus, tetapi sumber datanya tidak akurat. Oleh karena itu, pemerintah kota akan bekerja sama dengan BPS untuk memastikan kualitas data yang digunakan dalam pembangunan,” ujarnya, saat Munafri juga menekankan pentingnya integrasi data hingga ke tingkat individu atau by name, by address, agar seluruh warga dapat masuk dalam sistem pendataan secara lebih akurat.
“Sehingga seluruh warga dapat tercover dalam program pemerintah secara lebih akurat dan tepat sasaran,” tambahnya.
Di sisi lain, Kepala BPS Kota Makassar, Abdul Hafid, menyatakan bahwa data merupakan elemen krusial dalam mendukung kebijakan yang efektif.
Ia menyoroti peran strategis Makassar sebagai pusat ekonomi di Sulawesi Selatan, dengan kontribusi sebesar 34% terhadap perekonomian provinsi.
“Kebijakan yang diambil di Makassar akan sangat berpengaruh terhadap stabilitas ekonomi provinsi secara keseluruhan,” katanya.
BPS, lanjutnya, juga telah menjalin kerja sama dengan Pemkot Makassar dalam berbagai program, termasuk evaluasi penyelenggaraan statistik sektoral yang melibatkan seluruh SKPD dan program Kelurahan Cinta Statistik (Cantik) guna meningkatkan literasi statistik di masyarakat.
Selain itu, BPS saat ini tengah bersiap untuk Sensus Ekonomi 2026, yang akan menghasilkan data komprehensif mengenai kondisi perekonomian Makassar.
“Sebagai langkah awal, pada tahun 2025, BPS akan melakukan Survei Penduduk Antar Sensus (SUPAS) untuk memperkirakan jumlah penduduk dan karakteristik demografi di antara periode sensus penduduk,” jelasnya.
Dalam pemaparannya, Abdul Hafid juga mengungkapkan bahwa kondisi makro sosial ekonomi Makassar saat ini stabil, dengan pertumbuhan ekonomi yang terjaga, peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM), serta upaya pemerintah dalam mengendalikan inflasi, tingkat kemiskinan, dan pengangguran.
Ia berharap sinergi antara BPS dan Pemkot Makassar dapat terus diperkuat agar kebijakan yang diambil semakin berbasis pada data yang akurat dan bermanfaat bagi masyarakat.
PENULIS: NURSINTA
Baca berita lainnya Harian.news di Google News