Listrik PLN Hematkan Biaya Petani hingga 63%, Produksi Sawah di Sidrap Meningkat Tajam

HARIAN.NEWS, MAKASSAR — PT PLN (Persero) terus menunjukkan komitmennya dalam mendukung ketahanan pangan nasional melalui program Electrifying Agriculture (EA). Di Kabupaten Sidenreng Rappang (Sidrap), Sulawesi Selatan, program ini terbukti berhasil menekan biaya operasional petani hingga 63% sekaligus meningkatkan hasil produksi pertanian.
Salah satu petani di Kelurahan Baranti, Suyuti, mengungkapkan bahwa sejak beralih menggunakan listrik PLN dengan daya 3.500 VA, proses pengairan sawah menjadi jauh lebih efisien. Sebelum ada listrik, ia hanya mengandalkan tadah hujan dan pompa berbahan bakar gas elpiji, yang memakan biaya tinggi.
“Dulu, saya pakai sampai 90 tabung gas tiga kilo per bulan, habis Rp2,4 juta untuk setengah hektare sawah. Sekarang, alhamdulillah, dengan listrik PLN saya bisa garap lima hektare hanya dengan beli token Rp950 ribu per bulan. Hematnya luar biasa,” ungkap Suyuti.
Dalam acara penyalaan listrik untuk pompanisasi sawah yang digelar Rabu (12/3), Bupati Sidrap H. Syaharuddin Alrif turut memberikan apresiasi kepada PLN. Menurutnya, sejauh ini sudah ada 34 kelompok tani di Sidrap yang mendapat aliran listrik dari PLN.
“Kami sangat bersyukur PLN hadir membantu petani bertransformasi. Dengan listrik, bukan hanya biaya yang turun, tapi panen juga bisa meningkat. Bahkan, kami yakin ke depan hasil panen bisa tiga kali setahun,” ujar Syaharuddin optimis.
PLN juga menghadirkan Renewable Energy Certificate (REC), memastikan bahwa energi yang digunakan dalam program ini bersumber dari pembangkit energi terbarukan, selaras dengan semangat transisi energi bersih.
PLH General Manager PLN UID Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Barat (Sulselrabar), Edyansyah, menjelaskan bahwa Electrifying Agriculture tak hanya menghadirkan listrik, tapi juga mendorong modernisasi pertanian melalui teknologi berbasis energi listrik yang ramah lingkungan.
“Kami ingin masyarakat merasakan manfaat nyata dari listrik, bukan sekadar penerangan. Tapi juga sebagai penggerak roda ekonomi. Ini bagian dari menciptakan Creating Shared Value, membangun pertanian yang lebih modern, produktif, dan berkelanjutan,” jelas Edyansyah.
Hingga Januari 2025, tercatat 3.820 pelanggan telah memanfaatkan program EA di wilayah Sulselrabar, dengan total daya terpasang mencapai 191.618 kiloVolt Ampere (kVA).
Butuh versi lebih pendek untuk siaran pers atau media sosial?
Baca berita lainnya Harian.news di Google News