Lonjakan Harga Cabai di Makassar, Dinas Perdagangan: Masih Dalam Pemantauan

HARIAN NEWS, MAKASSAR – Kepala Bidang Konsumen Dinas Perdagangan Makassar, Wahyuddin Ali Achmad, membenarkan adanya lonjakan harga sejumlah komoditas pangan, termasuk cabai rawit, ayam, dan telur.
Lonjakan ini menjadi perhatian Pemerintah Kota, meskipun diperkirakan bersifat sementara.
“Tim kami sudah turun ke lapangan dan menemukan kenaikan harga ini. Untuk cabai rawit, biasanya harga normal sekitar Rp25 ribu per kilogram, tapi sekarang ada yang mencapai Rp60 ribu. Namun, ini diperkirakan hanya sementara dan akan terkoreksi dalam waktu dekat,” kata Wahyuddin, Kamis (9/1/2025).
Ia menjelaskan bahwa kenaikan harga cabai rawit merupakan tren tahunan yang sering terjadi, khususnya setelah momen libur panjang seperti Natal dan Tahun Baru (Nataru).
“Kami akan terus memantau perkembangan harga, terutama menjelang Idul Fitri nanti. Saat ini belum diperlukan intervensi, tetapi kami tetap berkoordinasi dengan Dinas Ketahanan Pangan untuk memastikan stok aman,” tambahnya.
Meskipun belum ada rencana intervensi langsung, pemerintah terus memonitor kondisi pasar guna memastikan stabilitas harga dan ketersediaan stok untuk masyarakat.
Sebelum telah diberitakan, berdasarkan pantauan Harian.News, lonjakan harga ini dirasakan di berbagai pasar tradisional di Kota Makassar, diantaranya Pasar Terong, Pasar Sambung Jawa, dan Pasar Panampu.
Di Pasar Terong, harga cabai rawit merah kini menyentuh Rp40 ribu per kilogram, meningkat tajam dari Rp25 ribu per kilogram sebelum Natal dan Tahun Baru (Nataru). Kenaikan harga ini membuat pembeli seperti Lisa (37), warga setempat, harus menyesuaikan jumlah belanjaannya.
“Tadi cuma beli setengah liter, harganya Rp15 ribu. Biasanya dengan Rp12 ribu sudah dapat satu liter. Selain cabai, bawang merah dan bawang putih juga naik. Biasanya Rp30 ribu sekilo, sekarang jadi Rp40 ribu,” ungkap Lisa.
Kondisi serupa juga dialami di Pasar Sambung Jawa, harga cabai rawit merah naik dari Rp28 ribu menjadi Rp33 ribu per kilogram. Kenaikan paling drastis terjadi di Pasar Panampu, di mana cabai rawit merah kini dijual seharga Rp45 ribu per kilogram, jauh lebih tinggi dari harga sebelumnya, yakni Rp25 ribu.
Salah satu pendagang di Pasar Panampu Dg Nai (41), membenarkan kenaikan harga cabai tersebut. Katanya, kenaikan tersebut terjadi sejak Natal 2024 dan Tahun Baru 2025.
“Iya sudah lumayan lama harga naik begini, dari Desember pas Nataru,” ujar Dg Nai.
Menurut Dg Nai, lonjakan harga tersebut dipengaruhi oleh meningkatnya jumlah permintaan selama Nataru dan musim penghujan.
“Kan waktu Nataru itu banyak orang yang pesan makanya naik harga, apalagi ini sudah masuk musim hujan pasti petani tidak bagus panenya jadi pasukan yang masuk kekitajuga kurang,”
Penulis: Nursinta
Baca berita lainnya Harian.news di Google News