Mahasiswa Poltekpar Makassar Terapkan Ilmu Manajemen di Desa Wisata Tompobulu

Mahasiswa Poltekpar Makassar Terapkan Ilmu Manajemen di Desa Wisata Tompobulu

HARIAN.NEWS, MAKASSAR – Di tengah kesejukan kaki Gunung Bulusaraung, mahasiswa semester VII Program Studi Pengelolaan Perhotelan Politeknik Pariwisata Makassar mengaplikasikan ilmu manajemen mereka secara nyata.

Melalui kegiatan Aplikasi Manajemen (APM) dalam bentuk Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) bertema “Penguatan Kapasitas Pelaku Pariwisata melalui Pengelolaan Akomodasi dan Inovasi Kuliner”, mereka hadir di Desa Wisata Tompobulu, Kecamatan Balocci, Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan (Pangkep).

Kegiatan ini diikuti pelaku UMKM, Pokdarwis, Kelompok Pengelola Ekowisata, Pemerintah Desa Tompobulu, serta perwakilan Badan Pengelola Maros Pangkep UNESCO Global Geopark.

Sekretaris Desa Tompobulu, Mursalim, S.Pd., menyampaikan bahwa desanya memiliki kekayaan alam dan kuliner yang layak dikembangkan.

“Kami punya air terjun, gua, hamparan sawah, hingga kuliner khas seperti so’ri bulo dan beppa letto’. Semua ini bisa menjadi kekuatan wisata desa,” ujarnya, dikutip Senin (13/10/2025).

Kegiatan dibuka oleh Buntu Marannu Eppang, Ph.D., CHE., mewakili Direktur Poltekpar Makassar, yang menegaskan pentingnya penerapan ilmu di masyarakat.

Dua narasumber profesional turut mengisi pelatihan: Buntu Marannu membawakan materi pengelolaan destinasi wisata, sementara Tammy Helen Rotty, General Manager Hotel Aston Makassar, berbagi pengalaman praktis industri perhotelan.

Antusiasme peserta makin meningkat saat sesi praktik kuliner, dipandu oleh Tri Elfa Damayanti (Pastry Chef Hotel Aston) dan A. Rezkitni Aulia (barista Kaffeine Makassar) yang memperkenalkan inovasi Mini Brownies Cheese Melt dan Cold White Coffee.

Melalui kegiatan ini, mahasiswa tidak hanya belajar menerapkan teori, tetapi juga membantu masyarakat mengembangkan potensi wisata dan kuliner lokal secara berkelanjutan.

Kolaborasi antara akademisi, pelaku usaha, dan masyarakat ini menjadi wujud nyata sinergi untuk memajukan desa wisata berbasis kearifan lokal.

Baca berita lainnya Harian.news di Google News