Makassar Genjot PAD Lewat Sistem Cashless

HARIAN.NEWS, MAKASSAR — Pemerintah Kota Makassar tengah merancang strategi peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dengan menerapkan sistem pembayaran non-tunai atau cashless secara menyeluruh.
Langkah ini disampaikan Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, dalam rapat koordinasi perdana seluruh SKPD, kepada Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) sebagai pemantik awal.
Kepala Bapenda Makassar, Firman Hamid Pagarra, menyampaikan bahwa penerapan sistem cashless bukan hanya sebatas kebijakan teknis, tetapi juga bagian dari transformasi digital dan transparansi keuangan daerah.
“Pak Wali secara tegas menginstruksikan agar seluruh transaksi pajak dan retribusi, baik yang dikelola langsung oleh Bapenda maupun SKPD lainnya, tidak lagi dilakukan secara tunai. Ini menjadi titik balik pengelolaan PAD yang lebih bersih dan efisien,” ujar Firman, Senin (21/4/2025).
Langkah ini selaras dengan program Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD) yang digagas Bank Indonesia. Pemkot Makassar menargetkan percepatan indeks digitalisasi keuangan dengan menghapus sistem pembayaran konvensional yang rawan penyimpangan.
“Transparansi adalah kunci. Sistem non-tunai akan mempersempit celah kebocoran dan mempercepat proses monitoring. Semua SKPD diminta siap menerapkan mekanisme ini, bukan hanya Bapenda,” tambah Firman.
Ia juga menyampaikan bahwa inovasi teknologi akan dipadukan dengan peningkatan pengawasan dan evaluasi. Pemerintah Kota tidak ingin pemberian insentif atau diskon pajak hanya menjadi pemanis kebijakan tanpa berdampak positif terhadap penerimaan daerah.
“Stimulus kepada masyarakat sah-sah saja, tapi harus berbanding lurus dengan peningkatan Penerimaan Harian Daerah. Jangan sampai PAD stagnan di tengah kemudahan yang diberikan,” ujarnya.
Dalam rapat tersebut, meskipun tidak dibahas angka target secara spesifik, Firman menegaskan bahwa orientasi utama Bapenda adalah mengamankan dan meningkatkan sektor pajak daerah yang saat ini menyumbang sekitar 80 persen dari total PAD Kota Makassar.
“Pengelolaan pendapatan adalah fondasi dari pembangunan. Maka sistemnya harus kuat, modern, dan akuntabel,” tegas Firman.
Transformasi menuju sistem cashless ini diharapkan menjadi langkah strategis Kota Makassar dalam menciptakan tata kelola keuangan yang modern, transparan, dan berdaya saing tinggi.
PENULIS: NURSINTA
Baca berita lainnya Harian.news di Google News