May Day 2025 di Sinjai: Tiga Kelompok Mahasiswa Gelar Aksi Tolak Revisi UU TNI

May Day 2025 di Sinjai: Tiga Kelompok Mahasiswa Gelar Aksi Tolak Revisi UU TNI

HARIAN.NEWS, SINJAI – Aksi peringatan Hari Buruh Internasional atau May Day 2025 di Kabupaten Sinjai berlangsung ramai dan penuh semangat.

Tiga kelompok mahasiswa dari berbagai latar belakang turun ke jalan, menyuarakan tuntutan keadilan sosial dan menolak Revisi Undang-Undang Tentara Nasional Indonesia (UU TNI).

Aksi yang digelar Kamis (1/5/2025) itu dipusatkan di kawasan ikonik Tugu Bambu, Jl. Persatuan Raya, Kecamatan Sinjai Utara. Massa yang tergabung dalam Komite Mei Melawan, Mahasiswa Hukum Universitas Islam Ahmad Dahlan (UIAD) Sinjai, dan Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Sinjai ini memadati lokasi sejak pagi.

Sambil mengelilingi tugu, peserta aksi membawa spanduk dan banner yang memuat berbagai tuntutan. Salah satu yang mencolok berbunyi: “Tolak Revisi UU TNI, Kembalikan TNI ke Barak”.

Aksi berlangsung damai, namun penuh dengan semangat. Orasi-orasi silih berganti disampaikan oleh para mahasiswa, membahas isu ketenagakerjaan, kesehatan, pendidikan, hingga kondisi demokrasi saat ini.

Seorang mahasiswa dari Jurusan Hukum Pidana Islam UIAD Sinjai tampil vokal dalam orasinya. Ia menyinggung keras kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto dan mengaitkannya dengan pelanggaran HAM di masa Orde Baru.

“Revisi UU TNI adalah ancaman bagi hak-hak sipil dan demokrasi. Kami menolak militer kembali ke ranah sipil,” tegasnya.

Untuk menjaga ketertiban, Polres Sinjai menerjunkan sebanyak 98 personel ke lokasi unjuk rasa.

Wakapolres Sinjai, Kompol Tamar, menyebut seluruh personel ditekankan untuk tetap bersikap humanis dan menjalankan tugas sesuai prosedur.

“Seluruh personel telah melaksanakan apel siaga di Mapolres sebelum bertugas di lapangan. Pendekatan humanis dan prosedural tetap menjadi prioritas dalam pengamanan aksi hari ini,” ujarnya.

Meski sempat memacetkan arus lalu lintas di sekitar lokasi, aksi ini berlangsung tertib dan tidak menimbulkan kericuhan.

Ketiga kelompok mahasiswa sepakat bahwa peringatan May Day bukan hanya milik buruh, tapi seluruh elemen masyarakat yang peduli terhadap keadilan sosial dan demokrasi. ***

Baca berita lainnya Harian.news di Google News

Halaman

Penulis : IRMAN BAGOES