Mungunjungi 255 Jenis Kupu-kupu di Kawasan Wisata Bantimurung

Mungunjungi 255 Jenis Kupu-kupu di Kawasan Wisata Bantimurung

HARIAN.NEWS, MAKASSAR – Kawasan Wisata Bantimurung di Kabupaten Maros menjadi salah satu destinasi unggulan di Sulawesi Selatan. Terkenal dengan julukan “The Kingdom of Butterflies”, kawasan ini menawarkan pesona alam yang menakjubkan seperti air terjun, gua, dan keanekaragaman hayati yang memukau.

Menurut Kepala Resort Bantimurung Junaid Issam menjelaskan, daya tarik utama kawasan Wisata Bantimurung adalah Air Terjun Bantimurung. Air terjun dengan lebar 20 meter dan tinggi 15 meter ini berada di zona pemanfaatan seluas 35 hektar yang dikelola oleh Dinas Pariwisata Kabupaten Maros dan Balai Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung.

“Tiket masuknya terjangkau, hanya Rp 30.000 untuk wisatawan Nusantara dan Rp 255.000 untuk wisatawan mancanegara,” ujarnya saat ditemui harian.news, Sabtu, akhir pekan lalu (1/2/2025).

Awalnya, Bantimurung dikenal sebagai Taman Wisata Alam yang dikelola oleh BKSDA Sulawesi Selatan. Baru padatahun 2004, kawasan Wisata Bantimurung ditetapkan sebagai Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung, mencakup Cagar Alam Bantimurung dan Karengta.

Rumah bagi 255 Jenis Kupu-kupu

Kawasan ini menjadi rumah bagi 255 jenis kupu-kupu yang teridentifikasi pada tahun 2023, dengan 135 jenis di antaranya hidup di area wisata. Selain kupu-kupu, fauna lain seperti makaka maura, tarsius, dan berbagai burung serta reptil turut menghuni kawasan ini. Vegetasi yang didominasi pohon piktus menyediakan sumber makanan utama bagi kupu-kupu.

Junaid menjelaskan bahwa keberadaan kupu-kupu di Bantimurung terjaga berkat lingkungan karst yang kaya pakan inang serta status kawasan sebagai taman nasional.

“Ini melindungi mereka dari ancaman perburuan,” ujarnya.

Sejahterakan Masyarakat Lokal

Meski memiliki potensi besar, menjaga kelestarian kawasan tetap menjadi tantangan utama. Masyarakat lokal, yang banyak bekerja sebagai penjaja makanan, fotografer, dan pemandu wisata, memiliki peran besar dalam menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan.

Penangkaran kupu-kupu juga menjadi salah satu kegiatan ekonomi masyarakat setempat. Di antaranya adalah Penangkaran Ali Butterfly, yang memproduksi kupu-kupu dalam bentuk bingkai sebagai souvenir.

Mampu Menampung hingga 8.000 Pengunjung

Dari segi kapasitas, Kawasan Bantimurung mampu menampung 2.693 pengunjung. Namun, pada musim liburan seperti Lebaran, jumlah ini dapat meningkat hingga 8.000 orang. Selain Air Terjun Bantimurung, daya tarik lainnya termasuk Goa Batu, Goa Mimpi, dan wisata kano yang diperkenalkan pada tahun 2023.

Pada musim hujan, kawasan ini kerap dilanda banjir yang mencapai loket masuk. Untuk alasan keselamatan, aktivitas seperti berenang di air terjun dibatasi. Informasi mengenai kondisi ini biasanya diumumkan melalui media sosial resmi pengelola.

Dengan keindahan alamnya, keanekaragaman hayati, dan peran masyarakat lokal yang aktif, Bantimurung menjadi ikon wisata Sulawesi Selatan sekaligus pusat konservasi yang patut dibanggakan.

PENULIS: ANDI RASIKAH AGASYA YURI

Baca berita lainnya Harian.news di Google News