Pangkep Intensif Tangani Stunting, Prevalensi Turun Jadi 9,24 Persen

HARIAN.NEWS, PANGKEP – Pemerintah Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan (Pangkep) terus menunjukkan progres signifikan dalam menekan angka stunting. Melalui Dinas Kesehatan bersama lintas sektor, digelar Ekspose Penanganan Stunting dan Publikasi Hasil Pengukuran SIGIZI Terpadu 2025 di Gedung Dewakang, Jl. Poros Bungoro, Selasa (30/9/2025).
Data menunjukkan prevalensi stunting di Pangkep menurun tajam. Survei Status Gizi Indonesia (SSGI/SKI) mencatat angka stunting turun dari 34,1 persen pada 2022 menjadi 25,2 persen pada 2024. Sementara itu, data Elektronik Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (EPPGBM) Agustus 2025 mencatat prevalensi 9,24 persen atau setara 2.027 anak di 13 kecamatan.
Meski terdapat perbedaan antara hasil survei SSGI/SKI dan EPPGBM, tren penurunan ini menunjukkan intervensi gizi spesifik maupun sensitif memberi dampak nyata. Berbagai program berjalan di antaranya pemberian makanan tambahan (PMT) bagi balita bermasalah gizi, suplementasi, edukasi ibu hamil, peningkatan sanitasi, penyediaan air bersih, hingga pemberdayaan ekonomi keluarga.
Bupati Pangkep, H. Muhammad Yusran Lalogau, menegaskan pentingnya efektivitas penggunaan anggaran. “Alhamdulillah, dengan adanya Program Presiden Makan Bergizi Gratis dapat memberikan gizi bagi anak-anak kita,” ujarnya.
Kepala Dinas Kesehatan Pangkep, Hj. Herlina, menyampaikan bahwa publikasi hasil pengukuran anak dari Posyandu merupakan bagian dari aksi ke-7 konvergensi stunting. Saat ini, capaian penimbangan anak sudah mencapai 97 persen.
“Tujuannya ditimbang, gunanya untuk mengetahui apakah anak mengalami perkembangan dan pertumbuhan sesuai usianya. Apabila ada yang tidak sesuai, anak itu segera ditolong,” jelas Herlina.
Kegiatan ini dihadiri camat, kepala puskesmas, dan ketua TP PKK kecamatan. Kehadiran mereka diharapkan dapat menjadi jembatan informasi hingga ke tingkat desa, sekaligus acuan dalam pelaksanaan program penanganan stunting.
Herlina menambahkan, peran aktif seluruh pihak termasuk RT dan TP PKK sangat dibutuhkan. Dukungan Dasawisma PKK dinilai penting untuk mempercepat pencegahan stunting sejak dini.
“Kita berharap segera zero stunting dengan melakukan pencegahan, mulai dari remaja putri melalui pemberian tablet tambah darah, pemeriksaan ibu hamil minimal enam kali, hingga konsumsi makanan bergizi seimbang,” imbuhnya.
Dengan kolaborasi lintas sektor dan partisipasi masyarakat, Pemkab Pangkep optimistis dapat mencapai target zero stunting di masa mendatang.***
Baca berita lainnya Harian.news di Google News