Pemkot Makassar Kolaborasi dengan Tim Ahli Wujudkan Net Zero Carbon Community, Instalasi Panel Surya di 3 Lokasi Resmi Diluncurkan

Pemkot Makassar Kolaborasi dengan Tim Ahli Wujudkan Net Zero Carbon Community, Instalasi Panel Surya di 3 Lokasi Resmi Diluncurkan

HARIAN.NEWS, MAKASSAR – Pemerintah Kota Makassar menerima kunjungan dari Tim Ahli Net Zero Carbon Community dalam rangka membahas program kolaborasi “Creating Net Zero Carbon Community”. Pertemuan berlangsung di Ruang Rapat Sekretaris Daerah, Balai Kota Makassar, Selasa (08/10/2024) kemarin.

Program ini bertujuan untuk meningkatkan penggunaan energi terbarukan di Makassar dan meresmikan instalasi panel surya (Photovoltaic/PV) di tiga lokasi strategis di kota tersebut.

Kunjungan ini diterima langsung oleh Asisten III Bidang Administrasi Umum Kota Makassar, Andi Irwan Bangsawan, didampingi oleh Plt Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Makassar, Ismawaty Nur, Kepala Bagian Kerja Sama, Zulfitra, serta perwakilan dari beberapa Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) terkait.

Dalam pertemuan tersebut, beberapa inisiatif strategis turut dipaparkan, seperti ASEAN Smart City Program, Proyek Ketahanan Iklim, pengembangan Lorong Wisata (Smart Garden Alley), dan inisiatif Net Zero Energy Community.

Andi Irwan Bangsawan dalam sambutannya menyampaikan bahwa program ini sangat sejalan dengan visi Makassar sebagai Low Carbon City yang telah dicanangkan pada Rapat Koordinasi Khusus (Rakorsus) beberapa waktu lalu.

“Kami menyambut baik program ini karena sangat sesuai dengan agenda Makassar yang berfokus pada pengurangan emisi karbon, khususnya di wilayah gang atau lorong berbasis zero carbon. Kami berharap pilot project yang telah berjalan di Kecamatan Tamalanrea dan Tamalate dapat menjadi inspirasi bagi proyek serupa di kecamatan lainnya,” ujarnya.

Donny, perwakilan Tim Zero Carbon dari Institut Teknologi Bandung (ITB), menjelaskan bahwa pihaknya mengimplementasikan instalasi panel surya di tiga titik strategis di Makassar.

Dengan adanya instalasi ini, konsumsi listrik komunitas berkurang signifikan, yang sebelumnya sebesar tiga juta rupiah kini hanya satu juta rupiah. Energi yang dihasilkan dimanfaatkan oleh komunitas lorong untuk budidaya udang dan ikan nila.

“Kami mulai instalasi dua bulan lalu dan selesai sebulan yang lalu. Dampaknya sudah terlihat, komunitas yang menggunakan energi tersebut bisa menekan biaya pengeluaran listrik secara signifikan. Tujuan utama kami adalah menciptakan Net Zero Carbon Community di Makassar,” jelas Donny.

Rachmawan, Leader Tim Zero Carbon dari Universitas Gadjah Mada (UGM), menyatakan bahwa program Zero Carbon Community sangat layak dikembangkan di Kota Makassar karena melihat potensi besar yang dimiliki oleh berbagai komunitas urban di kota ini.

“Lorong Wisata Makassar menunjukkan potensi besar dengan adanya keterlibatan urban community yang unik dan inovatif. Ini bisa menjadi contoh bagaimana inisiatif keberlanjutan lingkungan dapat diterapkan di level komunitas,” ungkapnya.

Dengan adanya kolaborasi ini, Kota Makassar diharapkan dapat menjadi model bagi kota-kota lain dalam penerapan energi terbarukan dan pengurangan emisi karbon, serta berkontribusi terhadap pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan di Indonesia.

Baca berita lainnya Harian.news di Google News