Perempuan Rentan jadi Sasaran Politik Uang, Kho Bisa?

HARIAN.NEWS, MAKASSAR – Ketua Yayasan Swadaya Mitra Bangsa (Yasmib) Sulawesi, Rosniaty Azis menyebut, perempuan jadi salah satu kelompok yang paling rentan sasaran politik uang.
“Money politic itu kan sebenarnya akumulasi dari praktik-praktik yang terjadi sebelumnya,” kata Rosniaty, Selasa (5/11/2024).
Tawaran politik uang memanfaatkan kerentanan ekonomi perempuan yang semakin meningkat di tengah biaya hidup yang tinggi.
Rosniaty menilai, kondisi ini membuat banyak perempuan merasa mau tidak mau memilih berdasarkan imbalan finansial daripada berdasarkan program dan visi calon.
Rosniaty menilai calon kepala daerah kerap kali mengeksploitasi isu kemiskinan. Mereka tahu betul apa kebutuhan rakyat sehingga memanfaatkannya untuk meraup suara.
“Mereka tahu bahwa rakyat, apalagi perempuan, dihadapkan dengan biaya hidup, biaya keluarga yang semakin tinggi. Itu yang dilihat oleh calon,” kata Rosniaty.
Meskipun begitu, Rosniaty juga melihat adanya perubahan positif. Dalam beberapa pertemuan dengan pemilih perempuan, dia menemukan bahwa banyak dari mereka mulai menolak tawaran uang.
Saat itu, dia bertemu dengan pemilih di salah satu desa yang baru saja mengikuti kampanye paslon Pilgub. Warga desa menyatakan akan menolak jika paslon lainnya datang dan memberikan tawaran uang.
“Saya tanya bagaimana kalau ada paslon lain yang akan memberikan uang. Mereka jawab, kalau misalnya dikasih uang kami tetap tidak mau pilih dia karena waktu dia memimpin tidak ada pembangunan di desanya,” pungkas Rosniaty.
Penulis: Nursinta
Baca berita lainnya Harian.news di Google News