Putra Mantan Bupati Singgung Utang Pemprov Sulsel saat Azhar Kampanye di Bulukumba

Putra Mantan Bupati Singgung Utang Pemprov Sulsel saat Azhar Kampanye di Bulukumba

HARIAN.NEWS, BULUKUMBA – Calon Wakil Gubernur Sulsel nomor urut 1, Azhar Arsyad melakukan kampanye dengan ratusan warga di Jl Menara, Bintarore, Kecamatan Ujung Bulu, Selasa (8/10/2024) siang.

Empat dari enam anggota DPRD Bulukumba dari Fraksi PKB kompak hadir mendampingi Azhar Arsyad dalam kampanye di hari kedua di Bulukumba. Diantaranya, Fahidin HDK, Samsir Andi Erlina dan Alkhaisar.

Hadir juga mendampingi Anggota DPRD Sulsel dari PKB, Andi Anwar Purnomo, serta Mantan Anggota DPRD Sulsel yang juga mantan Caleg DPR RI Wawan Mattaliu.

Andi Anwar Purnomo menyampaikan sambutannya mengatakan, saat ini sudah memasuki dua periode di DPRD Sulsel. Ia terpilih kembali melalui Dapil Sinjai – Bulukumba di 2024 ini.

Dari pengalamannya di DPRD, membidangi anggaran, tidak menampik kalau pemerintah provinsi (pemprov) saat ini masih harus menanggung utang.

“Masih banyak utang yang harus dibayar Pemprov kedepan. Ini hasil karena tata kelola pemerintahan yang kurang baik. Akhirnya apa, utang ini akan ditanggung masyarakat kedepan,” ungkapnya.

Olehnya ini yang tidak bisa dibiarkan. Sulsel kedepan perlu dipimpin oleh orang yang tepat dan memiliki kompetensi mengelola pemerintahan yang pro dengan rakyat.

“Makanya kita butuh pemimpin perubahan. Pemimpin yang punya bukti mengelola, meningkatkan PAD bukan justru meninggalkan utang,” tutur putra mantan Bupati Bulukumba, amarhum Andi Muhammad Sukri Sappewali.

Sementara Azhar Arsyad dalam sambutannya kembali menekankan bersama Danny berkomitmen menjamin sektor pertanian, kelautan dan UMKM meningkatkan kesejahteraan.

Salahsatu yang disiapkan dalam programnya adalah offataker atau membeli hasil dari masyarakat baik itu petani, nelayan dengan nilai jual kompetitif.

“Pemerintah harus ambil bagian dalam menjaga hasil pertanian maupun kelautan masyarakat melalui offataker. Jadi tidak adalagi alasan harga jual dimainkan, tapi pemerintah yang membeli dengan harga layak,” ucap Azhar.

Di tempat ini juga Azhar kembali menyinggung soal kondisi Sulsel yang dianggap tidak dalam keadaan yang baik baik saja. Makanya muncul kata “Save Sulsel” baik di spanduk DIA.

“Save Sulsel artinya Sulawesi Selatan tidak keadaan baik baik saja. Kita butuh masyarakat untuk sama-sama menyelamatkan. Apa itu? bayar utang. Siapa tanggung adalah rakyat. Itulah kenapa penting masyarakat terlibat kedepan,” ucap mantan Kordinator FIK Ornop Sulsel.

Azhar menambahkan komitmennya bersama Danny dalam pemerataan pembangunan yang berorientasi di desa.

“Kita mulai dari desa pembangunan agar mengurangi jarak disparitas antara kota dan desa. Dengan demikian tujuan kita menjadikan desa mandiri, dan sejahtera,” ucapnya.

Penulis: Nursinta 

Baca berita lainnya Harian.news di Google News