Ramai Vaksin Bill Gates, Bagaimana Sebenarnya Pengobatan Pasien TBC?

HARIAN.NEWS, MAKASSAR – Indonesia menjadi salah satu negara yang akan menjadi tempat uji coba dari vaksin Tuberkulosis (TBC) M72. Vaksin TBC yang dikembangkan oleh pendiri Microsoft dan Gates Foundation, Bill Gates. Rencana ini pun telah disambut baik oleh Presiden Prabowo Subianto.
Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengatakan, Indonesia hanya akan menjadi partisipasi uji coba vaksin TBC M72 tahap ketiga, yaitu dengan membuktikan efektivitas vaksin dengan imunitas tubuh manusia.
“Sama seperti (vaksin) covid, ada clinical trial 1, aman apa enggak, clinical trial 2 bisa di manusia, aman apa enggak. Tiga dia lihat efektivitasnya, kalau dikasih yang sembuh berapa persen? Nah, Indonesia menjadi tempat clinical trial 3 (dan) sudah jalan. Ini supaya mengedukasi masyarakat juga, ini bukan kayak kelinci percobaan seperti itu,” kata Budi di Kantor Kelurahan Kampung Rambutan, Jakarta Timur, dikutip dari kumparan, Sabtu (10/5/2025).
Menkes Budi juga menyebut TBC saat ini menjadi penyakit yang membunuh
Selain pencegahan lewat vaksin, bagaimana sebenarnya pengobatan pasien TBC?
Dikutip dari laman Kemenkes, TBC merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium Tuberculosis.
Penyakit ini dapat menular siapa pun dengan menyerang beberapa bagian tubuh, seperti paru-paru, tulang belakang, otak, kelenjar getah bening, dan jantung.
Pengobatan pada penderita TBC dilakukan selama 6 hingga 8 bulan, yang terbagi dalam dua tahapan. Pasien diminta mengonsumsi obat-obatan antibiotik jenis antituberkulosis.
Pada tahap awal (intensif), obat diminum setiap hari selama 2 atau 3 bulan. Kemudian pada tahap akhir, obat diminum 3 kali seminggu selama 4 atau 5 bulan.
Berikut beberapa obat TBC paru yang digunakan pada tahap pengobatan pertama:
- Pyrazinamide
- Isoniazid
- Streptomisin
- Rifampin
- Ethambutol
Baca berita lainnya Harian.news di Google News