Ratusan Guru di Mamasa Kembali Tuntut Gaji, DPRD Jadwalkan RDP

MAMASA, HARIAN.NEWS – Ratusan guru yang tergabung di Forum Guru bersatu menuntut tunjangan sertifikasi agar segera dibayar pada triwulan 3 dan 4 pada tahun 2022, lalu.

Akibat dari tunjangan sertifikasi guru belum dibayarkan, para guru mengancam bakal mogok mengajar jika gaji mereka tak kunjung dibayarkan.

Hal tesebut disampaikan saat aksi di Kantor Bupati Mamasa dan tertuang dalam poin tuntutan Forum Guru Bersatu, Jumat, (17/3/2023) kemarin.

Berikut 6 tuntutan guru yang dibacakan saat aksi.

1. Bayarkan dana sertifikasi triwulan III dan IV 2022 yang telah dialihkan tanpa memberitahukan kepada penerima dana sertifikasi.

2. Membayarkan Tamsil untuk guru-guru non sertifikasi sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, secara tepat waktu, sesuai jadwal pembayaran berdasarkan aturan yang berlaku.

3. Menolak dengan tegas pengalihan fungsi dana sertifikasi pada pos lain, untuk tahun 2023 karena bertentangan dengan perturan perundang-undangan yang berlaku.

4. Dana tunjangan sertikasi dan Tamsil pada Triwulan I Tahun 2023 supaya dibayarkan sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan dalam peraturan Mentri Pendidikan, Riset dan Teknologi No. 4 Tahun 2022, pasal 21 ayat 1, 2 dan 3.

5. Apabila dana tunjangan sertifikasi tidak dibayarkan 72 jam sejak pernyataan hari ini (red) maka kami guru akan menyatakan mogok mengajar sampai dana tunjangan sertifikasi guru dan Tamsil dibayarkan.

6. Menolak dengan tegas segala bentuk intimidasi terhadap guru yang turut serta dalam aksi demo hari ini.

“Ia gaji sertifikasi triwulan 4 (2022) belum dibayarkan padahal dana dari Kemendikbud sudah cair 100 persen,” kata Albert, jenderal lapangan saat aksi.

Namun saat aksi di Kantor Bupati Mamasa, massa sempat kecewa lantaran tidak ada yang menerima aspirasinya.

Tak lama berselang, Wakil Bupati Mamasa Marthinus Miranda yang menerima para aksi namun tak bisa banyak memberikan keputusan terkait dengan dana guru sertitifikasi.

Tak hanya sampai disitu para demonstran juga mendatangi gedung dewan perwakilan rakyat daerah (DPRD) kabupaten Mamasa menyampaikan aspirasinya

Demianus sebagai orator aksi mengatakan, “kami terpaksa harus turun menyuarakan hak-hak kami karena ada statemen yang kami dengar bahwa dari sertifikasi dan tampil memang sudah ada tetapi dialihkan ke pos lain yang lebih penting.

“Dan inilah yang kami tidak terima sebagai guru, kami tidak tahu dana itu adalah merupakan hak kami yang sampai saat ini belum dibayarkan ini tentunya kami tidak terima untuk diketahui bersama seperti yang saya sampaikan bahwa pernah SMS banking berbunyi bagi teman-teman dan itu masuk tetapi pada hari yang sama dalam kurun waktu dana itu ditarik kembali,” bebernya dalam orasinya.

“Bukankah ini sebuah pelecehan melakukan sebagai guru karena itu bapak-bapak wakil rakyat yang ada di Kabupaten Mamasa yang kami banggakan yang kami tahu bapak memiliki fungsi yang begitu hebat fungsi pengawasan fungsi legislatif yang membuat aturan-aturan dan perundang-undangan di daerah dan fungsi pembuat anggaran kami datang untuk mengadukan nasib kami tolong kami,” sambung Demianus yang juga sebagai guru dan pengawas muda.

Sementara itu, Jemi Jepri sebagai orator aksi juga mengatakan dirinya sempat mengarahkan teman-teman agar tidak demonstrasi.

“Namun yang membuatkan saya itu hadir disini sakit hati karena sampai saat ini hak hak guru belum dibayarkan oleh pemerintah daerah apa lagi ini diatur oleh peraturan Kemedikbud bahwa jangan ada yang mengalihkan dana tunjangan guru sertifikasi, non sertifikasi, dan tamsil,” katanya dalam orasinya.

“Maka itu kami harus menggerakkan menuntut ini contoh anak saya yang butuh biaya sekolah namun gaji kami belum dibayarkan apalagi kita banyak kebutuhan juga,” lanjutnya.

“Kemudian kami berharap tapi apa yang terjadi anak-anak kami mau bayar uang kuliah tahun ini mau bayar pondokan lalu kami mau ambil uang kemana jika bukan dari gaji tunjangan sertifikasi kami,” ungkap Jemi dalam orasinya.

Sementara David Wakil Ketua I DPRD Mamasa yang menerima aspirasi para guru mengatakan saya selaku anak putra daerah Mamasa merasakan duka yang mendalam atas situasi yang dirasakan oleh guru yang ada di kabupaten Mamasa, dimana seharusnya hal ini tidak boleh terjadi karena tanpa guru bagaimana nasib anak bangsa kedepan.

“Oleh karena itu jika pemerintah yang tidak memperhatikan guru saya kira itu sangat keterlaluan, maka dari itu kami menyikapi apa yang menjdi tuntutan para guru,,” katanya dalam menanggapi aksi demontrasi.

“Kami selaku wakil rakyat sebagai pimpinan DPRD kabupaten Mamasa yang mewakili apa yang menjadi tuntutan para guru dan kami sudah mengambil tindakan dan segera mengambil sikap yang tegas bahwa hari Selasa (22/3) kita akan mengadakan rapat dengar pendapat dengan pemerintah kabupaten Mamasa,” sambungnya.

Ia juga akan memanggil Kepala Badan Keuangan Anggran Daerah beserta jajarannya, Kepala dinas pendidikan dan jajarannya dan sekda. Selanjutnya mengundang forum perwakilan guru bersatu untuk bersama – sama membahas pada Selasa.

“Dan saya kira para bapak ibu jangan berkecil hati kami siap bersama dengan guru dan dengan rakyat apapun itu keadaannya, karena kurang lebih 300 Miliar APBD untuk gaji pegawai dan guru dan tidak ada alasan untuk tidak membayarkan hak hak bapak dan ibu,” tegasnya.

Wakil Ketua I DPRD Kabupaten Mamasa, David Bambalayuk didampingi Jufri Sambo Ma’dika menerima aspirasi para guru, Jumat (17/3). Dok. Aswin

Senada dengan Jufri Sambo, sebagai Ketua Komisi II DPRD Mamasa menambahkan merasa malu karena teman – teman guru harus hadir di tempat ini dengan persoalan tunjangan yang tak terbayarkan.

“Kamipun ada di tempat ini karena ada guru yang mengajarkan kami sehingga saya menjadi anggota DPRD, lalu kenyataannya hari ini bapak/ibu guru yang datang di tempat ini dan bapak/ibu guru yang mengajarkam kalau ada segala sesuatu masalah di bicarakan dengan baik, tapi hari ini saya percaya ada sesuatu di kabupaten ini sehingga guru – guru harus berteriak untuk menuntut haknya,” pungkasnya.

“Hari ini kami akan langsung membuat surat kepada eksekutif agar penyataan teman – teman guru dapat terealisasi dalam waktu dekat,” kata Fraksi Partai Golkar ini kepada demonstran.

Baca berita lainnya Harian.news di Google News

Penulis : Aswin R