Setiap Tahun Jalan Depan Kantor Bupati Maros Direndam Banjir

HARIAN.NEWS, MAKASSAR – Sejak 8 Februari lalu Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Sulsel mengeluarkan instruksinya akan terjadi hujan deras disertai angin kencang mengguyur Kota Makassar dan sekitarnya.
Salah satu kabupaten yang dekat dengan Kota Makassar dan paling keras terdampak banjir adalah Kabupaten Maros. Bahkan, banjir pun beberapa tahun ini leluasa merendam jalanan poros yang berada tepat didepan Kantor Bupati Maros. Hal ini juga terpantau sejak Selasa (11/2/2025) malam hingga Rabu (12/2/2025) saat ini.
Banyak warga dan akun seputar informasi untuk mengabadikan serta menginformasikan musibah banjir rob tersebut. Melalui sebaran video arus lalu lintas Makassar menuju Kota Parepare terpaksa terisolir oleh rendaman air banjir setinggi pinggang orang dewasa.
Warganet di akun Instagram @infokejadianmakassar serentak menjadi warga kritis akibat jalan poros tepat didepan Kantor Bupati Maros, Khaidir Syam tersebut menjadi langganan banjir.
“Semoga pejabat yang enggak becus pada kelelep ya,” kata @darwys** di kolom komentar.
Lain lagi yang dikatakan akun @Hary** menduga kalau banjir kali ini di Kabupaten Maros akibat air banjir kiriman dari Kabupaten Gowa tepatnya bersumber dari Bendungan Bili-bili.
“Tidak hujan tapi air terus naik, fix mi ini air kiriman. Tidak bisa dibantah,” ucapnya.
Pemilik akun @novelnov** Kabupaten Maros sudah wajib memiliki jalan tol layang di masa yang akan datang. Hal ini agar sekitar daerah aliran sungai (DAS) tepat disamping Kantor Pemkab Maros tidak lagi terdampak banjir.
“Suka tidak suka harus dibangun jalan layang untuk jangka panjang. Jika tidak dijaga DAS sungai Maros pasti akan selalu terjadi (banjir) malah bertambah frekwensi (debit) air,” tuturnya.
Berdasarkan informasi yang harian.news temukan di berbagai media sosial dan para aktivis lingkungan jika di lingkungan Kabupaten Maros diduga terjadi penambangan galian type C (tanah), pasir, batu gunung dan juga tentunya hilangnya kawasan hutan mangrove di daerah pesisir laut turut diterabas oknum yang akan memanfaatkan menjadi pemukiman elit.
PENULIS: MUH YUSUF YAHYA
Baca berita lainnya Harian.news di Google News