Sisterfillah Perkenalkan Terapi Energi Senyum: Bisa Sembuhkan Masalah Mental dan Psikis!

Sisterfillah Perkenalkan Terapi Energi Senyum: Bisa Sembuhkan Masalah Mental dan Psikis!

HARIAN.NEWS, MAKASSAR – Di balik senyum yang tampak, banyak perempuan menyimpan beban yang tak terlihat. Rumah tangga yang tak harmonis, tantangan dalam membesarkan anak, hingga tekanan pergaulan dan pekerjaan, menjadi lapisan luka yang sering kali dipendam.

Melalui seminar “Terapi Energi Senyum Agar Diri Lebih Sehat dan Bahagia” yang digelar oleh komunitas dakwah perempuan Sisterfillah Sulawesi, 108 peserta berkumpul dalam sebuah ruang healing yang hangat dan penuh ketulusan.

Seminar ini memperkenalkan metode penyembuhan psikis dan spiritual yang disebut 3M: Mengaku, Menahan, dan Memaafkan. Tiga langkah sederhana, namun memiliki daya pulih yang besar ketika dipraktikkan secara sadar.

Dr. Meisil B. Wulur, atau yang akrab disapa Bunda Mei, adalah penggagas metode Terapi Energi Senyum. Ia menjelaskan bahwa pendekatan ini merupakan pengembangan dari terapi senyum sebelumnya.

“Kini, kita tidak hanya sekadar tersenyum. Kita menggali energi dari dalam terlebih dahulu, merasakannya, dan menghadirkan senyum yang benar-benar bermakna. Senyum ini bukan hanya ekspresi, tapi bentuk energi penyembuhan,” ujarnya, Minggu (15/6/2025), di Hotel Claro Makassar.

Konsep 3M yang Ia perkenalkan berakar pada pengalaman spiritual dan keseharian yang sangat dekat dengan perempuan. Mulai dari keberanian untuk mengakui kesalahan, kemampuan menahan ego dan emosi — khususnya dalam lingkup keluarga — hingga proses memaafkan dengan penuh kesadaran melalui getaran ingatan.

“Saya melihat peserta hari ini sangat terbuka, bahkan ada yang langsung merasakan keajaiban dari sesi ini,” kata Bunda Mei sambil tersenyum.

Ia berharap ilmu yang dibagikan tak hanya menjadi teori, tapi langsung bisa dipraktikkan dalam kehidupan sehari-hari, terutama oleh para ibu yang selama ini memikul beban emosi secara diam-diam.

Tim Media Sisterfillah Sulawesi, Sri Wiyanti, menyebut angka kehadiran peserta lebih dari 100 orang, jauh di atas ekspektasi panitia.

“Mereka datang bukan karena penasaran, tapi karena merasa butuh dan percaya bahwa ruang ini bisa menyembuhkan,” ujarnya.

Senada dengan itu, Ketua Panitia dan perwakilan Divisi Dakwah Sisterfillah, Idayani menyampaikan bahwa acara ini merupakan bagian dari program jangka menengah komunitas.

“Kami ingin memperluas dampak program ini. Salah satunya melalui kegiatan healing berikutnya dengan konsep family camp, agar perempuan bisa pulih bersama keluarga.”

Lewat terapi ini, Sisterfillah berharap perempuan tak hanya bertahan, tapi juga hadir secara utuh — dengan hati yang tenang dan pikiran yang jernih — di tengah keluarganya. Karena senyum yang tulus, pada akhirnya, bisa menjadi doa paling sunyi dan kekuatan paling nyata untuk menyembuhkan luka terdalam.

PENULIS: ND

Baca berita lainnya Harian.news di Google News