Begini Respons Pengamat soal Kenaikan Harga Bahan Pokok di Awal Ramadan

Begini Respons Pengamat soal Kenaikan Harga Bahan Pokok di Awal Ramadan

HARIAN.NEWS, MAKASSAR – Pengamat Ekonomi Keuangan dan Perbankan Sulsel, Sutardjo Tui merespons kenaikan harga bahan pokok memasuki bulan Ramadan.

Menurutnya, adanya kenaikan suatu harga barang atau jasa sangat dipengaruhi oleh volume permintaan dan penawaran. Makin banyak permintaan maka makin mahal harga suatu barang/jasa. Demikian pula sebaliknya, makin banyak penawaran maka makin murah harga suatu barang/jasa.

“Oleh sebab itu, harga suatu barang saat memasuki ramadan cenderung meningkat di negara mayoritas muslim,” ucapnya kepada harian.news, Selasa (12/3/2024).

Hal ini kata Sutardjo, disebabkan karena meningkatnya permintaan oleh konsumen. Di samping itu supply chan atau saluran distribusi juga mempengaruhi harga.

“Ini karena pada saat barang dibutuhkan ternyata pengadaannya terlambat di pasar konsumen, sehingga stock barang belum tersedia atau menjadi langka yang membuat harga kian naik,” bebernya.

Diberitakan sebelumnya, dari pantauan yang dilakukan harian.news, Selasa (12/3/2024), kenaikan harga bahan pokok telah mengikuti naiknya harga beras yang telah berlangsung sejak tiga bulan terakhir.

Misalnya di pasar Pa’baeng-baeng. Seorang pedagang yang tak ingin sebutkan namanya menjelaskan kenaikan bahan pokok di Makassar kian meresahkan.

“Kalau harga beras sudah naik dari tiga bulan lalu. Kalau sekarang, bahan pokok yang ikut naik, itu gula. Kalau sebelumnya harga gula Rp 15.000 per kg, sekarang Sudan naik Rp 19.000 per kg,” ucap Hasna (nama disamarkan), Selasa (12/03/2024).

Selanjutnya, harga telur ayam broiler juga ikut naik,  yang sebelumnya hanya Rp 55.000 per rak, sekarang naik Rp 65.000 per rak. Lalu, cabe rawit dan cabe merah keriting yang sebelumnya masing-masing hanya Rp 48.000 dan Rp 45.000 kini naik drastis menjadi Rp 55.000 dan Rp 55.000 per kg.

Tak sampai di situ, harga bawang juga alami kenaikan harga yang cukup tinggi. Untuk bawang merah dan bawang putih, awalnya dijual dengan harga Rp 25.000 dan Rp 28.000, kini dipasarkan dengan harga Rp 36.000 dan 40.000 per kg.

Menurut Hasna, kenaikan bahan pokok menjelang hingga memasuki bulan Ramadan seolah merupakan fenomena yang sudah menjadi kejadian paten setiap tahun.

“Sudah sering memang naik harga bahan pokok menjelang ramadan. Tapi, itu masalahnya, selalu naik tinggi. Kadang tidak mau ka’ belanja. Tapi di sisi lain juga rugi kalau tidak menjual,” pungkasnya.

 

Baca berita lainnya Harian.news di Google News