SPHP Masif Digelontorkan, Harga Beras di 13 Provinsi Mulai Turun

SPHP Masif Digelontorkan, Harga Beras di 13 Provinsi Mulai Turun

HARIAN.NEWS, SEMARANG – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman memastikan harga beras di sejumlah wilayah Indonesia mulai berangsur turun. Penurunan ini terjadi seiring masifnya penyaluran beras melalui program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) yang digelar pemerintah.

“Alhamdulillah, operasi pasar SPHP yang sekarang penyalurannya sudah mencapai 6.000 ton per hari mulai berdampak positif. Harga beras di 13 provinsi turun, bahkan mungkin sudah 15 provinsi. Target kita akan naikkan lagi menjadi 7.000 ton, lalu 10.000 ton per hari. Ini kabar baik untuk kita semua,” ujar Mentan Amran saat meninjau Pasar Bulu, Semarang, Jawa Tengah, dalam rilis yang diterima, Sabtu (23/8/2025).

Amran menjelaskan, operasi pasar SPHP akan digelar hingga Desember 2025 dengan total penyaluran mencapai 1,3 juta ton beras di seluruh Indonesia. Upaya ini diperkuat oleh sinergi pemerintah dengan berbagai instansi, termasuk TNI dan Polri, guna mempercepat stabilisasi harga.

Selain operasi pasar, pemerintah juga meningkatkan serapan gabah petani. Menurut Amran, serapan gabah kini naik dari 3.000 ton menjadi 6.000 ton per hari. Dampaknya, harga beras di tingkat konsumen turun, sementara harga gabah tetap terjaga minimal di atas HPP Rp6.500 per kilogram.

“Dengan skema ini, petani tetap sejahtera dan konsumen bisa tersenyum. Artinya, keseimbangan antara hulu dan hilir tercapai,” jelasnya.

Amran menambahkan, capaian lain yang patut disyukuri adalah stok beras nasional yang kini melimpah hingga 4 juta ton. Kondisi ini jauh lebih baik dibanding tahun lalu ketika Indonesia masih harus mengimpor 7 juta ton beras.

“Hari ini kita bisa memenuhi kebutuhan sendiri tanpa impor. Ini pencapaian besar di tengah banyak negara yang justru kesulitan beras. Kita patut bersyukur, stok kita tinggi, harga mulai turun, dan tidak ada impor beras,” tegasnya.

Lebih jauh, Amran memastikan ketersediaan pangan nasional aman karena panen tengah berlangsung di berbagai sentra produksi. Dengan adanya skema HPP, petani memiliki kepastian harga sehingga produksi padi tetap bergairah sepanjang tahun.

“Pemerintah bekerja keras agar petani sejahtera, sementara masyarakat memperoleh harga beras yang terjangkau. Dengan operasi pasar yang berlanjut, harga akan semakin turun dalam beberapa pekan ke depan. Jadi masyarakat tidak perlu khawatir, stok beras nasional aman,” pungkasnya.

Baca berita lainnya Harian.news di Google News