Strategi Empat Paslon Atasi Dampak Perubahan Iklim di Kota Makassar

Strategi Empat Paslon Atasi Dampak Perubahan Iklim di Kota Makassar

HARIAN.NEWS, MAKASSAR – Empat pasangan calon (paslon) wali kota dan wakil wali kota Makassar memberikan pandangan dan solusi terkait isu-isu penting yang bakal menimpa masyarakat, dalam debat kedua Pilkada Makassar 2024 yang berlangsung di Hotel Four Point by Sheraton, pada Rabu (13/11/2024).

Dalam debat tersebut, moderator memberikan pertanyaan, bagaimana keempat Paslon memberikan solusi terlihat dampak perubahan iklim ekstrem yang berakibat pada meningkatnya suhu panas di Makassar beberapa waktu lalu.

Dimana, Makassar bahkan menjadi kota terpanas menurut organisasi nonprofit Climate Central dalam laporannya yang berjudul People Exposed to Climate Change: June-August 2024.

Keempat paslon kemudian menjelaskan berbagai strategi untuk mengantisipasi dampak perubahan iklim yang menimpa Kota Makassar.

Paslon nomor urut 1, Munafri Arifuddin dan Aliyah Mustika Ilham (MULIA), mengusung pendekatan berbasis partisipasi masyarakat untuk mengatasi perubahan iklim.

CEO PSM Makassar tahun 2022 itu, mengimbau seluruh warga Makassar untuk peduli terhadap lingkungan dengan berperan aktif dalam menanam pohon dan menjaga kelestarian alam.

“Paling pertama adalah bagaimana keterlibatan seluruh masyarakat yang ada di Kota Makassar, termasuk anak-anak sekolah kita harus berikan kemampuan untuk menanam minimal dua pohon satu anak untuk dijaga, untuk menjaga kelestarian ini,” kata Appi nama karibnya.

Paslon ini juga menyoroti pentingnya pembangunan infrastruktur berkelanjutan, termasuk pengembangan taman kota dan green building yang ramah lingkungan. Membangun taman kota dan green building akan dibarengi dengan regulasi oleh pemerintah.

“Di sini fungsi pemerintah akan sangat kuat karena regulasi yang dihasilkan akan memberikan dampak tetapi regulasi ini jangan cuma pepesan kosong tapi harus berdampak sangat kuat untuk menjaga kelestarian Kota Makassar,” kata Appi.

Sementara itu, Paslon nomor urut 2, Andi Seto Ghadista Asapa dan Rezki Mulfiati Lutfi (SEHATI), menekankan pentingnya peningkatan ruang terbuka hijau dan pengurangan jumlah kendaraan pribadi di Makassar.

Seto mengusulkan pembangunan transportasi massal yang ramah lingkungan untuk mengurangi emisi gas rumah kaca yang berasal dari kendaraan bermotor.

“Salah satu caranya adalah bagaimana mengurangi kendaraan pribadi yang juga menyebabkan kemacetan. Kalau kita bisa mengurangi, mudah-mudahan gas dari kendara pribadi bisa juga berkurang. Caranya adalah lebih banyak lagi membangun transportasi umum di Kota Makassar,” kata Seto.

Seto juga mengusulkan pemanfaatan atap dan dinding rumah dengan menanam tanaman kecil yang dapat membantu mengurangi polusi udara. Hal ini sekaligus meningkatkan kualitas lingkungan di tingkat rumah tangga.

“Kami punya konsep penanaman pohon atau tanaman di setiap rumah yang bisa dimanfaatkan untuk kebutuhan sehari-hari. Kita berharap bisa memanfaatkan atap dan dinding yang ada di rumah dengan tanaman kecil yang bisa digantung-gantung,” kata Seto.

Sedangkan, Paslon nomor urut 3, Indira Yusuf Ismail dan Ilham Ari Fauzi, mengusung konsep pembangunan kota yang ramah lingkungan dan berkelanjutan.

Indira menekankan pentingnya pembangunan infrastruktur yang mendukung pengurangan emisi karbon, seperti transportasi ramah lingkungan, serta penggunaan energi terbarukan yang dapat mengurangi ketergantungan pada sumber energi fosil.

“Ini sesuai dengan rekonstruksi sosial misi pertama kami. Rekonstruksi sosial dan spasial yang mitigatif dan adaptif menuju Makassar kota rendah karbon yang resilient,” kata Indira.

Selain itu, mereka juga berfokus pada pengelolaan sampah yang lebih baik. Ilham Ari Fauzi menambahkan bahwa mereka akan memperkuat sistem pengelolaan sampah dan memperluas ruang terbuka hijau (RTH), terutama melalui program lorong wisata dan lorong iklim.

Program tersebut bertujuan untuk meningkatkan jumlah RTH di kawasan padat penduduk. Meningkatnya RTH diharapkan dapat mengurangi suhu panas yang sering dirasakan oleh warga Makassar.

“Setiap lorong itu harus mempunyai langkah tersendiri, ketika dilanda bencana panas seperti yang disebutkan. Kita bisa melihat mari ki sama-sama berkunjung ke lorong wisata. Berapa banyak vertikal garden yang ada,” kata Ilham.

Terakhir, paslon nomor urut 4, Amri Arsyid dan Abdul Rahman Bando, menekankan bahwa perubahan iklim adalah masalah global yang membutuhkan solusi berskala besar.

Amri Arsyid menegaskan bahwa upaya pengurangan polusi dan emisi karbon harus menjadi prioritas utama.

Salah satu solusi yang mereka tawarkan adalah konversi energi fosil ke energi terbarukan. Di antaranya, penggunaan solar cell dan sumber energi lainnya yang lebih ramah lingkungan.

“Climate change bukan hanya permasalahan di Kota Makassar, tapi ini adalah permasalahan nasional bahkan permasalahan global. Ini ditimbulkan dari glass house effect dan juga polusi dari emisi karbon,” kata Amri.

Abdul Rahman Bando menambahkan bahwa konservasi alam, khususnya melalui penanaman mangrove di wilayah pesisir, akan menjadi bagian dari program utama mereka. Dia sendiri pernah terlibat dalam penanaman mangrove di pesisir utara Makassar.

“Jauh sebelum saya mencalonkan diri sebagai wakil wali kota, aksi sudah saya lakukan di pesisir utara Kota Makassar. Dengan menanam mangrove bahkan sekarang sudah menjadi satu-satunya destinasi wisata alam di Kota Makassar,” pungkasnya.

Penulis: Nursinta 

Baca berita lainnya Harian.news di Google News