Tampung 933 Pengungsi di Makassar, Kesbangpol Perkuat Satgas

HARIAN.NEWS, MAKASSAR – Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar mencatat jumlah pengungsi di Makassar per tanggal 3 Juli 2024 sebanyak 933 orang.
“Jumlah tersebut sebenar sudah ada yang keluar atau resettlement. Sampai hari ini sudah ada 100 lebih yang keluar dari Makassar,” ujar Kabid Kewaspadaan Nasional dan penanganan konflik, Kesbangpol kota Makassar Muhammad Djamaluddin, Kamis (4/6/2024).
Djamaluddin mengatakan, resettlement yang merupakan pemukiman kembali ke negara ketiga, adalah cita-cita dari seluruh pengungsi yang berada di Indonesia.
“Pada periode 1 Januari – 3 Juli 2024, sebanyak 121 pengungsi luar negeri telah resettlement, sedangkan 2023 sebanyak 377 pengungsi luar negeri,” jelasnya
Katanya, dalam waktu dekat Kota Makassar akan kembali menerima 12 pengungsi dari Myanmar.
“Jadi ini merupakan aturan dari pusat bahwa Kota Makassar menjadi salah satu kota yang dianggap mampu menerima dan membina orang itu, sehingga selalu ada datang dan pergi,” terangnya.
“Kami juga terus melakukan upaya pembinaan seperti mengasa skill, ikutkan kursus dan lainnya saat bersaing,” katanya.
Artinya, jumlah pengungsi akan bertambah, dan berasal dari berbagai latar belakang budaya yang berbeda, sehingga terkadang melakukan perbuatan yang mengganggu ketentraman masyarakat Kota Makassar.
“Tentu saja, rapat ini sebagai bentuk menguatkan satgas dan memerlukan solusi bersama dalam penganganan pengungsi luar negeri ini dengan lebih bijak,” jelasnya.
Dengan agenda rapat tersebut, Ia berharap adanya joint monitoring yang dapat dilaksanakan secara terjadwal oleh Satgas PPLN.
Sehingga dapat mengidentifikasi langsung permasalahan pengungsi.
“Karena Kita turun secara langsung menemui mereka di tempat penampungan, tentunya tetap memperhatikan prokes yang berlaku,” tandasnya.
Sebagai informasi setidaknya lebih 20 peserta yang hadir dalam kegiatan tersebut, antara dari Inteldakim Imigrasi Makassar, Rudenim Makassar, Kasat Intel Polrestabes) beserta jajaran, Kesbangpol beserta jajaran, BJKS Dinsos), IOM dan UNHCR, tidak ketinggalan Camat dan perwakilan mahasiswa imigran.
PENULIS: NURSINTA
Baca berita lainnya Harian.news di Google News