Tiru Milik Makassar, Pemprov Sulsel Bakal Hadirkan MDC di Kabupaten/Kota dengan Inflasi Tinggi

HARIAN.NEWS, MAKASSAR – Penjabat Gubernur Sulsel Bahtiar Baharuddin, dalam upayanya menjaga inflasi, khususnya jelang Natal dan Tahun Baru 2024, meniru program MDC atau Mini Distribution Centre milik Pemerintah Kota Makassar.
Bahtiar menyebutkan, per 1 Desember inflasi Sulsel dapat penghargaan nasional karena pertama dalam sejarah Sulsel di bawah angka nasional.
“Kalau secara nasional kita masuk 10 besar terbaik, kita ada di posisi 9. Yang sulit itu mempertahankan dan ini ada waktu menjelang Natal dan Tahun Baru, ada potensi inflasi meningkat,” ujar Bahtiar.
Sebagai langkah antisipasi, Ia menyebutkan, Pemprov bersama TPID Sulsel akan menghadirkan MDC di sejumlah pasar tradisional di kabupaten dan kota, khususnya yang angka inflasinya tinggi.
“MDC ini merupakan program Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar, dan kita tiru. Saat ini di Makassar ada lima mobil truk yang beroperasi,” tambah Bahtiar.
Dengan MDC, lanjutnya, masyarakat mendapatkan harga bahan pokok yang terjangkau, sebab melibatkan Bulog, Forkopimda dan Pemkot.
”Saya berharap ini bisa direplikasi ke daerah lain, termasuk dengan bantuan TNI Polri,” ungkapnya.
“Kalau ini bisa kita lakukan, harga-harga kebutuhan pokok jelang Natal dan Tahun Baru itu bisa kita kendalikan dengan baik,” sambungnya.
Bahtiar mengungkapkan, MDC ini merupakan pertama di Indonesia dengan pemodelan menangani inflasi. Program Pemkot Makassar ini diakuinya kemudian diangkat menjadi program provinsi.
“Kita sedang mengupayakan apa yang menjadi kebutuhan masyarakat untuk 21 bahan pokok itu mencukupi di masyarakat. Karena masyarakat kita harus mendapatkan harga yang baik. Di samping itu, warga kita yang produsen bahan pokok juga mendapatkan harga yang baik juga. Supaya masyarakat tenang,” paparnya.
Sebelumya, pada Rabu, 13 Desember 2023. Pj Gubernur Bahtiar bersama Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Sulsel dan Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto, melakukan peninjauan stok dan kebutuhan bahan pokok jelang Natal dan Tahun Baru (Nataru), di Pasar Pannampu.
Ia mengatakan, secara umum harga kebutuhan pokok masih stabil, khususnya komoditi cabai yang menjadi salah satu penyebab inflasi.
“Dibandingkan daerah lain Rp130 ribu, kita lumayan lebih baik. Jika sebelumnya Rp90 ribu per kg, hari ini turun menjadi Rp70 ribu per kg. Masalah cabai ini harus kita selesaikan tahun depan,” ujarnya.
Peninjauan tersebut, kata Bahtiar, juga untuk mempertahankan capaian inflasi Sulsel yang lebih rendah dibandingkan dengan tingkat inflasi nasional yang mencapai 2,86 persen.
Ada pun angka inflasi tersebut mencatatkan rekor sebagai angka inflasi yang terendah dalam lima tahun terakhir di Indonesia.
Baca berita lainnya Harian.news di Google News