Transformasi Tahap 3 Ekonomi Global, Kepala BPOM Jumpa Dubes Australia, Ajak Investasi di Indonesia

Transformasi Tahap 3 Ekonomi Global, Kepala BPOM Jumpa Dubes Australia, Ajak Investasi di Indonesia

HARIAN.NEWS, JAKARTA – Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI, Prof. Taruna Ikrar, melakukan pertemuan dengan Duta Besar Australia untuk Indonesia, Rod Brazier, di Jakarta.

Pertemuan ini membahas peluang kerja sama strategis, khususnya dalam memperkuat ekosistem farmasi, obat tradisional, pangan olahan, serta investasi bidang kesehatan di Indonesia.

Prof. Taruna Ikrar menyampaikan bahwa Indonesia memiliki potensi besar sebagai pasar sekaligus basis produksi farmasi dan makanan berkualitas.

Dengan jumlah penduduk lebih dari 286 juta jiwa serta pertumbuhan industri kesehatan dan pangan yang terus meningkat, Indonesia menawarkan prospek cerah bagi para investor, termasuk dari Australia.

“BPOM bukan hanya sebagai regulator yang mengawasi keamanan obat dan makanan, tetapi juga sebagai fasilitator dalam mendukung iklim investasi yang sehat, transparan, dan berdaya saing. Kami mengajak Australia untuk bersama-sama membangun ekosistem farmasi dan pangan yang lebih kuat di Indonesia,” ujar Taruna Ikrar.

Dalam kesempatan tersebut, juga dibahas potensi besar produk-produk Australia di pasar Indonesia. Beberapa sektor yang menjanjikan antara lain Produk pangan olahan (susu, daging sapi, gandum, dan produk turunannya) yang telah lama menjadi kebutuhan masyarakat Indonesia.

Produk farmasi dan suplemen kesehatan, yang dinilai memiliki reputasi baik di tingkat global dan bisa memperkuat pasar domestik.

Produk berbasis riset dan inovasi, khususnya dalam bidang bioteknologi, yang dapat melengkapi program transformasi kesehatan di Indonesia.

Sebagai mitra strategis, Australia memiliki fondasi ekonomi yang sangat kuat. Australia merupakan negara maju dengan ekonomi campuran modern. Pada tahun 2023, Australia tercatat sebagai ekonomi nasional terbesar ke-14 di dunia berdasarkan Produk Domestik Bruto (PDB) nominal, peringkat ke-19 berdasarkan PDB yang disesuaikan dengan PPP (purchasing power parity), serta menjadi eksportir barang terbesar ke-21 dan importir barang terbesar ke-24 di dunia.

Australia juga memegang rekor sebagai negara dengan pertumbuhan ekonomi terpanjang tanpa resesi teknis di dunia maju, yakni sejak kuartal pertama 1991 hingga kuartal pertama 2017, atau selama 26 tahun berturut-turut. Pada Juni 2021, nilai PDB Australia diperkirakan mencapai 1,98 triliun dolar AS.

Duta Besar Australia Rod Brazier menyambut baik ajakan tersebut. Menurutnya, kerja sama bilateral Indonesia dan Australia di sektor kesehatan dan pangan dapat semakin diperkuat melalui investasi, penelitian bersama, serta transfer teknologi.

Australia memiliki reputasi global dalam inovasi farmasi, penelitian klinis, dan teknologi pangan, sementara Indonesia memiliki pasar besar dan potensi sumber daya alam yang melimpah.

Kombinasi ini diharapkan mampu mendorong pertumbuhan industri kesehatan dan pangan yang berkontribusi pada kesejahteraan masyarakat sekaligus mempererat hubungan kedua negara.

Pertemuan ini juga menegaskan peran BPOM dalam mendukung transformasi kesehatan nasional sekaligus membuka jalan bagi terciptanya investasi berkelanjutan, yang tidak hanya menguntungkan dari sisi ekonomi tetapi juga meningkatkan kualitas hidup masyarakat Indonesia.

Baca berita lainnya Harian.news di Google News