WALHI: Debat Pilgub Sulsel Minim Agenda Penyelamatan Lingkungan

WALHI: Debat Pilgub Sulsel Minim Agenda Penyelamatan Lingkungan

HARIAN.NEWS, MAKASSAR – Pasangan Calon (Paslon) Gubenur dan Wakil Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) telah melewati tahapan debat perdana yang digelar Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sulsel, di hotel Fourt points by Sheraton, Senin (28/10/2024) kemarin.

Menilai hasil debat perdan Pilgub Sulsel, Kepala Divisi Hukum dan Politik Hijau,Wahana Lingkungan Hidup (WALHI) Sulsel Arfiandi Anas menyebut, dalam visi misi yang disampaikan kedua kandidat gubernur tidak menyentuh secara spesifik terkait lingkungan hidup sebagai aspek penting yang harus diperhatikan dalam pembangunan sulawesi selatan.

“Pasangan nomor urut 1 visi misinya menyebutkan aspek ekologi namun tidak muncul dalam penjelas bagaimana bentuk misi pada setiap jawaban poin misi yang akan dijalankan,” ujarnya, Rabu (30/10/2024).

“dan Pasangan nomor urut 2 dalam visi misinya tidak menyentuh soal lingkungan hidup sebagai aspek penting yang diperhatikan dalam pembangunan”, tambah Arfiandi.

Arfiandi menjelaskan, Paslon tidak menyinggung soal pesisir dan pulau-pulau kecil, dimana wilayah Sulsel memiliki ribuan pulau-pulau kecil dan memiliki salah satu garis pantai terpanjang di Indonesia.

Tentunya, menjadi pihak yang sangat penting untuk mendapatkan pelayanan dan perlindungan oleh gubernur yang akan terpilih nanti. Apalagi, saat ini nelayan dan perempuan pesisir makin menderita karena layanan pemerintah minim dan proyek reklamasi pesisir.

“keadaan nelayan dan perempuan pesisir dan pulau-pulau kecil seperti pesisir Makassar dan Takalar makin menderita karena layanan pemerintah yang minim dan ditambah lagi proyek reklamasi pesisir dan tambang pasir laut membuat kemiskinan semakin dirasakan akibat akses sumber daya ekonomi mereka menjadi rusak”, katanya

Pembahasan perempuan dan perubahan iklim, dinilai dangkal karena tidak ada solusi yang dirasakan masyarakat pesisir dan pulau-pulau kecil.

Dimana masyarakat pesisir dan pulau-pulau kecil beberapa tahun terakhir merasakan dampak signifikan terhadap perubahan iklim yang tidak bisa diprediksi oleh nelayan.

“Perempuan, dimana saat ini terkhusus wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil menderita akibat askes air bersih yang sulit, reklamasi, dan tambang pasir laut telah menghancurkan wilayah tangkap nelayan,” tegasnya.

Harusnya, Paslon lebih membahas program ataupun gerakan nyata untuk mengubah pendapatan ekonomi perempuan di pesisir dan nelayan imbas perubahan iklim yang tidak menentu.

“Inikan menyebabkan nelayan sulit melaut. Akibatnya persoalan rumah tangga menjadi beban ganda yang mesti dirasakan perempuan yang mesti mencari kebutuhan ekonomi tambahan untuk memenuhi kebutuhan keluarganya”,

Sehingga, kedua pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sulawesi Selatan yang telah menuntaskan debat perdananya masih sangat minim membahas agenda perlindungan dan penyelamatan rakyat serta lingkungan hidup di Sulawesi Selatan.

“Padahal kualitas lingkungan hidup yang baik dan sehat merupakan hal dasar dalam mewujudkan kesejahteraan rakyat. Karena sekali lagi kami menekankan bahwa tidak akan ada kesejahteraan rakyat tanpa lingkungan hidup yang sehat, adil, dan lestari. Dan ini tidak muncul dalam debat kemarin.”, pungkasnya.

Penulis: Nursinta 

Baca berita lainnya Harian.news di Google News