JENEPONTO, HARIAN.NEWS – Pemuda Tamalatea dan Bontoramba (Tambora), Kabupaten Jeneponto mendesak pemerintah kabupaten dan pihak terkait untuk segera merealisasikan pengerjaan perbaikan jembatan yang ambruk dikarenakan luapan air dari gunung yang berlokasi di Dusun Pangalawakkang, Desa Bulusuka, Kecamatan Bontoramba.
Salah satu aktivis pemuda Tambora Edi Subarga mengatakan bahwa Pemkab Jeneponto dinilai lamban terhadap upaya perbaikan jembatan ambruk tersebut akibat terdampak arus banjir pada November 2022 lalu.
“Sejak jembatan ini ambruk aktivitas warga terisolir,” kata Edi sapaannya kepada wartawan Selasa (2/5/2023).
Baca Juga : Pesan Kebangsaan di HSP ke- 97: Munafri: Pemuda Menjadi Penentu Sejarah
Padahal, jauh sebelumnya, kata Mantan Ketua PB-HPMT ini semenjak adanya perintah Bupati Jeneponto, Iksan Iskandar mengenai anggaran biaya tak terduga (BTT) tim teknis PUPR dan BPDB Jeneponto telah turun meninjau ke lokasi menghitung anggaran yang bakal digunakan.
Bahkan, pada Maret 2023 lalu, Edi diminta membuat proposal melalui Bappeda Jeneponto dan tanda tangan permintaan dukungan masyarakat Desa Bulussuka telah dimasukkan.
“Namun sampai saat ini belum ditindaklanjuti oleh dinas terkait,” bebernya.
Baca Juga : Makassar Creative Hub Jadi Role Model Pemberdayaan Pemuda, Masuk Best Practice APEKSI
“Maka saya temui Pak Sekda bapak Arifin Nur untuk mempertanyakan kembali anggaran BTT ini yang diperuntukkan rehabilitasi jembatan Dusun Pangngalawakkang,” sambungnya.
Karena lambannya tindaklanjut pengerjaan, warga sambung Edi, berinisiatif melakukan perbaikan sendiri agar dapat dimanfaatkan masyarakat.
“Alhamdulillah atas kerjasama perangkat desa dan tokoh masyarakat Dusun Pangngalawakkang Baharuddin yang juga selaku inisiator yang telah melakukan perbaikan sementara segala permintaan dan dukungan pun telah dimasukkan,” ungkapnya.
Baca Juga : Angkatan Muda Syekh Yusuf Al-Makassari Resmi Dibentuk, Satukan Pemuda Sulsel dan Banten
Masyarakat telah bergotong royong dengan dana swadaya untuk perbaiki sementara, karena kondisi kayu sudah mulai lapuk dan kembali dapat mengancam keselamatan para pengguna jembatan.
“Kami berharap jembatan yang sempat terputus akibat luapan arus banjir dari gunung ini dapat segera diperbaiki, ” harap Edi.
Secara terpisah Plt Kadis dinas PUPR dalam hal ini H. Muh. Jafar Abbas Kareng Ampo saat dikonfirmasi harian.news melalui WhatsAap tidak merespon terkait surat perintah rekomendasi biaya tak terduga pengerjaan jembatan Dusun Pangngalawakkang, Desa Bulusuka, Kecamatan Bontoramba.
Baca Juga : Pemuda ICMI: PSN Terancam Batal
Baca berita lainnya Harian.news di Google News
