Buaya Besar Gegerkan Warga Bantaran Sungai Kajenjeng

GOWA,HARIAN.NEWS — Warga yang tinggal di bantaran Sungai Kajenjeng, Kecamatan Somba Opu, Gowa, digegerkan dengan kemunculan seekor buaya besar di permukaan sungai. Air sungai yang keruh diduga menjadi pemicu predator tersebut muncul ke permukaan.
Kehadiran buaya ini tidak hanya menjadi tontonan warga, tetapi juga diabadikan dalam video yang kemudian menjadi viral di media sosial. Bersamaan dengan itu, warga mulai melaporkan kehilangan sejumlah hewan ternak, yang mereka yakini dimangsa buaya tersebut.
Dg Ropu, seorang warga setempat, mengaku puluhan unggas miliknya raib setelah berenang di sungai. “Seperti biasa setiap sore, kami mengumpulkan unggas-unggas itu dan memasukkannya ke kandang. Tapi kemarin, tiba-tiba mereka hilang,” ujarnya, Ahad, 5 Januari 2025.
Tidak hanya kehilangan unggas, Dg Ropu juga menyaksikan buaya dengan panjang sekitar dua meter melintas di depan matanya.
Ketua RW 9 Kelurahan Samata, Patahuddin, membenarkan kejadian tersebut. Menurutnya, sudah banyak warga yang mengeluhkan hilangnya hewan ternak di sekitar Sungai Kajenjeng.
“Kami menduga ini ada kaitannya dengan kemunculan buaya di sungai. Warga percaya ternak-ternak mereka dimangsa buaya,” ungkap Patahuddin.
Setelah menerima aduan dari warga, pihak RW langsung melaporkan kejadian ini kepada pemerintah dan pihak berwenang untuk ditindaklanjuti.
Tim Gabungan Terjun ke Lokasi
Wakil Ketua DPRD Gowa, Taufik Surullah, mengonfirmasi laporan warga. Ia menyatakan bahwa pihaknya langsung berkoordinasi dengan tim terpadu, yang melibatkan personel TNI dari Kodim 1409 Gowa dan petugas Pemadam Kebakaran Gowa, untuk menyisir Sungai Kajenjeng.
“Setelah menerima laporan dari RW melalui telepon, kami segera bergerak. Tim gabungan menyusuri area sungai dan mengumpulkan informasi dari warga sekitar,” kata Taufik via WhatsApp.
Hasil penyelidikan sementara mengindikasikan bahwa buaya yang berada di Sungai Kajenjeng bukan hanya satu ekor. “Berdasarkan keterangan warga dan bukti video, kami memperkirakan ada sekitar empat ekor buaya di sungai tersebut,” ungkapnya.
Himbauan untuk Warga
Taufik Surullah menghimbau warga di Kelurahan Samata, Kecamatan Somba Opu, serta Desa Bontomanai, Kecamatan Pattallassang, untuk menjauh dari Sungai Kajenjeng. Ia juga meminta warga tidak membiarkan hewan ternak berkeliaran di sekitar sungai guna menghindari insiden yang lebih buruk.
“Keselamatan warga adalah prioritas utama. Untuk itu, kami meminta kerja sama warga agar tetap waspada dan segera melaporkan jika ada tanda-tanda keberadaan buaya lainnya,” tambah Taufik.
Sementara itu, proses penanganan oleh tim terpadu terus berlangsung. Tim berupaya menemukan lokasi persembunyian buaya dan mencari solusi untuk mengevakuasi predator tersebut demi menjaga keamanan warga.
“Saat ini, pengamanan area sungai dilakukan dengan membatasi aktivitas warga. Kami berharap situasi segera kondusif dan warga bisa kembali tenang,” tutupnya.
Sungai Kajenjeng sendiri mengalir melewati beberapa wilayah, termasuk Bendungan Nipa-Nipa, Kabupaten Maros, dan Kota Makassar, sebelum bermuara. Keberadaan buaya ini menjadi perhatian serius mengingat aliran sungai yang melintasi kawasan padat penduduk. ***
Baca berita lainnya Harian.news di Google News
Penulis : YUSRIZAL