HARIAN.NEWS, MAKASSAR – Sekolah Tinggi Ilmu Kesejahteraan Sosial (STIKS) Tamalanrea Makassar menggelar wisuda yang ke XXXIV di Hotel Horison, Sabtu (14/12/2024).
Sebanyak 75 orang wisudawan/wisudawati berhasil dicetak dari jurusan kesejahteraan sosial dan menyandang gelar S.Sos (sarjana ilmu sosial).
Acara wisuda dihadiri Kabag Umum LLDIKTI Wilayah IX Sultan Batara, Syahruddin, ST., M.M, Ketua Yayasan Panrita Makassar Insani (YPMI), Dr. Syamsu Rizal MI yang juga Anggota DPR RI Komisi I, Ketua Dewan Pembina YPMI, Dr. Muhammad Roem, Civitas Akademika STIKS Tamalanrea Makassar, orang tua wisudawan.
Ketua STIKS Tamalanrea Makassar, Prof. Dr. Muh Akbar dalam sambutannya mengungkapkan bahwa STIKS Tamalanrea Makassar didirikan pada tahun 1968. STIKS adalah merupakan perguruan tinggi tertua kedua setelah POLTEKESOS Bandung.
“Sebelum menjadi STIKS Tamalanrea Makassar (1990), sekolah tinggi ini pernah bernama Sekolah Hakim dan Jaksa, Akademi Pekerja Sosial (1968-1986), Akademi Kesejahteraan Sosial (1986),” ungkapnya.
Wisudawan STIKS Tamalanrea Makassar, Sabtu (14/12). (HN)
Baca Juga : Buat Karya Berita Bagian Tugas Akhir Mahasiswa, Dekan FDK UIN Beri Apresiasi
Saat ini jumlah Alumni STIKS Talamanrea Makassar, sebanyak 3.425 orang sarjana termasuk wisudawan dan wisudawati hari ini (75 orang). Sementara mahasiwa aktif sebanyak 345 orang.
Tenaga dosen STIKS Tamalanrea Makassar berjumlah 43 orang. 2 orang Dosen PNS (DPK). 3 orang NIDK, 11 orang Dosen Tetap Yayasan, dan 27 orang Dosen LB yang berasal dari akademisi dan praktisi.
Baca Juga : Wujudkan Idemu! Beasiswa IMS 2025 Resmi Dibuka!
“Seluruh dosen berkualifikasi S2 dan S3. Sementara itu, staf saat ini berjumlah 10 orang,” sambungnya.
Prof Muh Akbar juga menyampaikan selamat kepada para wisudawan atas keberhasilannya menyelesaikan studi di STIKS Tamalanrea Makassar.
“Semoga ilmu yang diperoleh memiliki berkah, selanjutnya dapat dimanfaatkan untuk menyelesaikan permasalahan sosial dan kemanusian di masa yang akan datang,” katanya.
Baca Juga : Polemik Revisi UU TNI
“Selamat berjuang, jadilah pemenang di tengah padatnya kompetisi perebutan kesempatan kerja. Kedua, jaga nama baik almamater Anda dalam setiap kesempatan, baik sebagai perkerja, maupun dikala Anda berwirausaha dan mempekerjakan orang lain. Jaga nama baik Almamater, dengan karya-karya nyata dalam bidang sosial dan kemanusian,” tutur Guru Besar Unhas ke 493 ini.
Baca berita lainnya Harian.news di Google News
