Kasus Calla Pramuka, Video 30 Menit Viral di Medsos!

Kasus Calla Pramuka, Video 30 Menit Viral di Medsos!

HARIAN.NEWS, JAKARTA – Dunia maya kembali dihebohkan dengan beredarnya video syur berdurasi 30 menit yang diduga milik seorang perempuan berseragam pramuka, dikenal sebagai Calla Pramuka.

Video ini beredar luas di berbagai platform media sosial, mengulang kembali kasus serupa yang menimpa Bu Guru Salsa beberapa waktu lalu.

Kronologi Bocornya Video Calla Pramuka

Menurut berbagai sumber, video ini pertama kali muncul di akun TikTok @callapramuka sebelum akhirnya menyebar ke platform lain seperti Twitter dan Telegram.

Diduga kuat, video ini bocor dari tangan pacarnya sendiri, meski belum ada klarifikasi resmi dari pihak terkait.

Sebuah unggahan yang diduga berasal dari akun @callapramuka berbunyi:

“Kalian para cewek harus hati-hati! Kemarin Bu Salsa, sekarang Calla. Kasihan, udah dikasih gratis malah disebarin.”

Unggahan ini memicu beragam reaksi netizen, mulai dari dukungan terhadap korban hingga perdebatan soal kesadaran digital dan keamanan privasi.

Polanya Mirip dengan Kasus Bu Guru Salsa 

Jika menengok ke belakang, kasus ini memiliki pola yang hampir sama dengan skandal video Bu Guru Salsa. Keduanya diduga menjadi korban eksploitasi digital oleh pasangan yang mereka percaya.

Aspek Bu Guru Salsa Calla Pramuka
Sumber Kebocoran Kekasih online Pacar pribadi
Motif Penyebaran Diperjualbelikan Diduga balas dendam
Respons Korban Mengaku tertipu Belum ada klarifikasi
Dampak Dipolisikan Trending di TikTok/Twitter

Netizen Terbelah: Empati vs Victim Blaming

Reaksi netizen terbagi dalam dua kubu:

  1. Mendukung Korban
    • “Ini salah pelaku, bukan Calla! Stop menyebarkan!”
    • “Jangan pernah menyalahkan korban. Ini bentuk eksploitasi digital!”
  2. Menyalahkan Calla
    • “Kenapa mau direkam? Harusnya lebih waspada!”
    • “Pelajaran buat semua cewek, jangan gampang percaya!”
  3. Seruan Hukum
    • “Laporkan pelaku ke polisi! Ini kejahatan digital!”
    • “Penyebaran konten intim tanpa izin bisa kena UU ITE Pasal 27 ayat (1), ancamannya 6 tahun penjara!”

Pelajaran Penting: Jangan Main-main dengan Privasi!

Kasus ini menjadi peringatan keras tentang pentingnya menjaga privasi digital. Berikut beberapa langkah yang bisa diambil agar tidak menjadi korban selanjutnya:

Jangan Kirim Konten Sensitif – Bahkan jika kepada orang terdekat. Kepercayaan bisa dikhianati.

Gunakan Fitur Keamanan – WhatsApp dan Telegram punya fitur “Disappearing Messages” yang bisa membantu.

Kenali Pasanganmu – Jangan mudah percaya pada seseorang, terutama jika hanya kenal lewat online.

Laporkan Jika Jadi Korban – Blokir penyebar, simpan bukti, dan segera laporkan ke pihak berwajib.

Dampak Psikologis: Trauma yang Tak Terlihat

Kasus eksploitasi digital seperti ini bukan hanya sekadar “skandal internet,” tetapi juga memiliki dampak psikologis yang serius. Korban bisa mengalami:

  • Depresi dan rasa malu berkepanjangan
  • Ketakutan untuk menjalin hubungan di masa depan
  • Risiko doxxing (data pribadi tersebar di internet)

Alih-alih menyebarkan atau menonton video yang beredar, langkah terbaik yang bisa dilakukan adalah memberikan dukungan emosional kepada korban.

Kasus Calla Pramuka dan Bu Guru Salsa adalah cerminan nyata betapa pentingnya literasi digital di era sekarang.

Media sosial bukan tempat aman untuk berbagi konten privat, dan sekali bocor, efeknya bisa menghancurkan hidup seseorang.

Jadi, sudahkah kita cukup protektif terhadap data pribadi kita? Bagaimana kita bisa lebih baik dalam mendukung korban eksploitasi digital?

Satu hal yang pasti: PRIVASI ITU HAK ASASI! ***

Baca berita lainnya Harian.news di Google News

Halaman