Kemenko PMK Optimalkan Layanan Logistik untuk Jemaah Haji 2025

HARIAN.NEWS, JAKARTA – Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) menekankan pentingnya peningkatan layanan logistik dalam persiapan penyelenggaraan ibadah haji tahun 2025.
Hal ini disampaikan oleh Warsito, Deputi Bidang Koordinasi Penguatan Karakter dan Jati Diri Bangsa, dalam pertemuan dengan PT Pos Indonesia dan berbagai pemangku kepentingan terkait di Hotel Mercure Sabang, Jakarta, pada Selasa (11/2/2025).
Warsito menjelaskan bahwa penyelenggaraan haji tidak hanya memiliki nilai spiritual yang tinggi, tetapi juga berpotensi besar dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.
Oleh karena itu, evaluasi dan perbaikan layanan haji harus terus dilakukan untuk memastikan kualitas layanan yang optimal dan memberikan manfaat yang lebih luas bagi masyarakat.
“Haji adalah amanah konstitusi. Evaluasi yang kami lakukan menunjukkan masih ada beberapa aspek yang perlu ditingkatkan. Pemerintah berkomitmen untuk terus berinovasi dan memperbaiki layanan haji agar semakin baik,” ujar Warsito.
Salah satu inovasi yang digalakkan adalah penguatan ekosistem ekonomi haji melalui ekspor Bumbu Nusantara untuk memenuhi kebutuhan katering jemaah.
Pada tahun 2024, ekspor bumbu mencapai 70 ton. Selain itu, pemerintah juga telah mengirimkan 1,7 juta kotak makanan siap saji untuk jemaah haji di Armuzna, dengan potensi peningkatan hingga 5-6 juta kotak.
Penyediaan kebutuhan pendukung seperti sabun, pasta gigi, dan perlengkapan mandi lainnya juga menjadi perhatian utama.
Transformasi digital juga menjadi fokus dalam peningkatan layanan haji. Warsito menyebutkan bahwa aplikasi Kawal Haji dan sistem International Patient Summary telah digunakan untuk memantau kesehatan jemaah haji secara real-time, memastikan pelayanan kesehatan yang lebih baik.
Sebagai koordinator lintas kementerian dan lembaga, Kemenko PMK memegang peran strategis dalam memastikan sinergi antar-pemangku kepentingan.
Salah satu aspek yang menjadi prioritas adalah peningkatan layanan logistik pengiriman barang bagi jemaah haji, baik dari Indonesia ke Arab Saudi maupun sebaliknya.
“Kami ingin memberikan layanan terbaik, khususnya dalam hal logistik haji. PT Pos Indonesia, sebagai BUMN yang berpengalaman, diharapkan dapat memainkan peran strategis dalam menyediakan layanan logistik yang berkualitas dan kompetitif,” tambah Warsito.
Kemenko PMK juga mengapresiasi peran aktif PT Pos Indonesia dalam upaya meningkatkan layanan logistik haji.
Warsito menekankan bahwa tantangan utama adalah menjaga kualitas layanan dan memastikan daya saing global.
Tema Haji 2025 adalah “Haji Ramah Lansia dan Disabilitas”, yang menuntut penyediaan layanan khusus bagi kelompok tersebut.
Namun, kuota petugas haji Indonesia tahun 2025 turun menjadi 2.210 orang dari 4.700 orang pada tahun 2024. Hal ini menjadi tantangan tersendiri dalam menjaga kualitas pelayanan bagi 221.000 jemaah haji.
“Tahun 2025 adalah masa transisi. Koordinasi, kolaborasi, dan sinergi antara Kementerian Agama, Badan Penyelenggara Haji, dan stakeholder terkait lainnya sangat penting untuk memastikan kesuksesan penyelenggaraan haji,” tutup Warsito.
Acara tersebut juga dihadiri oleh sejumlah pejabat tinggi, termasuk Direktur Pelayanan Haji Dalam Negeri Kementerian Agama Muhammad Zain, Direktur Dukungan Layanan Akomodasi, Konsumsi dan Transportasi Badan Penyelenggara Haji Abdul Haris, serta perwakilan dari Ditjen Bea Cukai dan Garuda Indonesia. ***
Baca berita lainnya Harian.news di Google News