Sebagai koordinator lintas kementerian dan lembaga, Kemenko PMK memegang peran strategis dalam memastikan sinergi antar-pemangku kepentingan.
Salah satu aspek yang menjadi prioritas adalah peningkatan layanan logistik pengiriman barang bagi jemaah haji, baik dari Indonesia ke Arab Saudi maupun sebaliknya.
“Kami ingin memberikan layanan terbaik, khususnya dalam hal logistik haji. PT Pos Indonesia, sebagai BUMN yang berpengalaman, diharapkan dapat memainkan peran strategis dalam menyediakan layanan logistik yang berkualitas dan kompetitif,” tambah Warsito.
Baca Juga : Rekrutmen Petugas Haji 2026 Bakal Dibuka November 2025, Ini Syaratnya!
Kemenko PMK juga mengapresiasi peran aktif PT Pos Indonesia dalam upaya meningkatkan layanan logistik haji.
Warsito menekankan bahwa tantangan utama adalah menjaga kualitas layanan dan memastikan daya saing global.
Tema Haji 2025 adalah “Haji Ramah Lansia dan Disabilitas”, yang menuntut penyediaan layanan khusus bagi kelompok tersebut.
Baca Juga : Haji 2025: Kartu Nusuk Pertama Diserahkan ke Indonesia
Namun, kuota petugas haji Indonesia tahun 2025 turun menjadi 2.210 orang dari 4.700 orang pada tahun 2024. Hal ini menjadi tantangan tersendiri dalam menjaga kualitas pelayanan bagi 221.000 jemaah haji.
“Tahun 2025 adalah masa transisi. Koordinasi, kolaborasi, dan sinergi antara Kementerian Agama, Badan Penyelenggara Haji, dan stakeholder terkait lainnya sangat penting untuk memastikan kesuksesan penyelenggaraan haji,” tutup Warsito.
Acara tersebut juga dihadiri oleh sejumlah pejabat tinggi, termasuk Direktur Pelayanan Haji Dalam Negeri Kementerian Agama Muhammad Zain, Direktur Dukungan Layanan Akomodasi, Konsumsi dan Transportasi Badan Penyelenggara Haji Abdul Haris, serta perwakilan dari Ditjen Bea Cukai dan Garuda Indonesia. ***
Baca Juga : BP Haji dan Kemenpan RB Kolaborasi Tingkatkan Layanan Haji
Baca berita lainnya Harian.news di Google News
